Mendikbud nyatakan porseni PGRI ajang kembangkan sportivitas
22 Agustus 2016 09:49 WIB
Menteri Hasil Perombakan Kabinet Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. (ANTARA/Widodo S. Jusuf) ()
Siak, (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dapat menjadi ajang mengembangkan sportivitas, kreativitas, dan kerja sama tim.
"Ajang PGRI ini merupakan wadah untuk menjalin kebersamaan dengan berkompetisi secara sehat dan berkualitas, serta penuh persaudaraan dan bermakna," ujar Mendikbud saat pembukaan Porseni PGRI di Siak,Riau,Senin.
Porseni PGRI 2016 mengangkat tema "Meningkatkan Profesionalisme Anggota PGRI Melalui Pengembangan Sportivitas, Kreativitas, dan Cinta Budaya untuk Mewujudkan Revolusi Mental Bangsa".
Dengan tema tersebut, kata Mendikbud, dapat menggambarkan bahwa guru masa depan bukan lagi bertindak sebagai transfer pengetahuan semata, tetapi guru harus benar-benar mampu menciptakan siswa sebagai pembelajar yang tangguh,berintegritas tinggi, santun dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Tantangan guru masa depan, tutur Mendikbud, harus dapat memenuhi kompetensi abad 21 yaitu mampu berfikir kritis mampu berkomunikasi dengan baik dengan para pemangku kepentingan pendidikan melalui berbagai perangkat media dan mengikuti perkembangan teknologi informasi, mampu berkreasi dalam mempersiapkan materi belajar yang menyenangkan, dan mampu berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
Mendikbud menambahkan, guru harus bisa menjadi seorang pembelajar, mau terus belajar dan mengembangkan diri.
"Guru yang memiliki kemauan kuat untuk terus belajar dan berkarya, akan menghasilkan generasi pembelajar sepanjang hayat yang dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat di sekelilingnya," katanya.
Porseni PGRI diselenggarakan 21-25 Agustus 2016 tersebut diikuti oleh 993 peserta, terdiri atas 571 peserta laki-laki dan 422 peserta perempuan.
"Ajang PGRI ini merupakan wadah untuk menjalin kebersamaan dengan berkompetisi secara sehat dan berkualitas, serta penuh persaudaraan dan bermakna," ujar Mendikbud saat pembukaan Porseni PGRI di Siak,Riau,Senin.
Porseni PGRI 2016 mengangkat tema "Meningkatkan Profesionalisme Anggota PGRI Melalui Pengembangan Sportivitas, Kreativitas, dan Cinta Budaya untuk Mewujudkan Revolusi Mental Bangsa".
Dengan tema tersebut, kata Mendikbud, dapat menggambarkan bahwa guru masa depan bukan lagi bertindak sebagai transfer pengetahuan semata, tetapi guru harus benar-benar mampu menciptakan siswa sebagai pembelajar yang tangguh,berintegritas tinggi, santun dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Tantangan guru masa depan, tutur Mendikbud, harus dapat memenuhi kompetensi abad 21 yaitu mampu berfikir kritis mampu berkomunikasi dengan baik dengan para pemangku kepentingan pendidikan melalui berbagai perangkat media dan mengikuti perkembangan teknologi informasi, mampu berkreasi dalam mempersiapkan materi belajar yang menyenangkan, dan mampu berkolaborasi dalam proses pembelajaran.
Mendikbud menambahkan, guru harus bisa menjadi seorang pembelajar, mau terus belajar dan mengembangkan diri.
"Guru yang memiliki kemauan kuat untuk terus belajar dan berkarya, akan menghasilkan generasi pembelajar sepanjang hayat yang dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat di sekelilingnya," katanya.
Porseni PGRI diselenggarakan 21-25 Agustus 2016 tersebut diikuti oleh 993 peserta, terdiri atas 571 peserta laki-laki dan 422 peserta perempuan.
Pewarta: Indriani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: