Parapat, Sumatera Utara (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan untuk mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba, pembangunan tol dari Tebing Tinggi ke Parapat, Sumatera Utara, sepanjang 98 km, akan dimulai 2017.

"Selama tahun 2016, beberapa kegiatan dan pekerjaan untuk pembangunan tol Tebing Tinggi-Parapat, antara lain, studi kelayakan (feasibility study), pengerjaan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), penetapan lokasi, dan pengadaan tanah, dapat dirampungkan sehingga konstruksi dapat dilakukan mulai tahun 2017," katanya kepada wartawan seusai rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan di Institut Teknologi Del Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Sabtu.

Menteri menjelaskan, dari sepanjang 98 km rencana tol tersebut, 55 km di antaranya berada di tanah perkebunan milik negara sehingga pembebasan lahan tidak rumit. Dengan demikian, upaya pembebasan lahan lebih difokuskan pada lahan sisanya sepanjang 43 km yang merupakan milik masyarakat.

Selain itu, karena proyek pembangunan tol tersebut merupakan penugasan pemerintah, tidak diperlukan tender sehingga proses konstruksi dapat dilaksanakan lebih cepat.

Tol tersebut diperkirakan, kata dia, bisa selesai dibangun dalam 2 hingga 3 tahun.

Selain pembangunan tol tersebut, program lain dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba, yakni pembangunan badar udara di Sibisa, Kabupaten Toba Samsoir.

"Masyarakat telah bersedia menyediakan lahan sehingga konstruksi bisa segera kita lakukan," katanya didampingi Luhut Pandjaitan.

"Alat-alat berat untuk land clearing pada tahun 2016 sudah mulai bekerja," tambahnya.

Selain itu, pelebaran dan peningkatan kualitas jalan lingkar Pulau Samosir meliputi Tele-Pangururan-Nainggolan-Onan Runggu akan dikerjakan pada tahun 2017, sedangkan lingkar Panguiruran-Simanindo-ambarita-Tomok sudah mulai dikerjakan.

Pelebaran jembatan dan pengerukan Tanah Ponggol sepanjang 1,2 km akan dilakukan pada tahun 2017.

Program pembangunan yang lain, yakni pelebaran jalan Lingkar Poarapat sudah dikerjakan sepanjang 19 km, sisanya sepanjang 6 km dalam pengerjaan, sementara rencana pembangunan jalan Lingkar Balige di Kabupaten Toba Samosir sepanjang 11 km memasuki tahap pembebasan lahan pada tahun 2017 dengan anggaran Rp50 miliar, dan diharapkan selesai dalam 1 tahun.

Sementara itu, lingkar luar Danau Toba sepanjang 360 km, direncanakan ditingkatkan kualitasnya dan diperlebar menjadi 6 hingga 7 meter.

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Sumut-Riau Paul Siahaan yang mendampingi Menteri Basuki, perbaikan jalan lingkar luar tersebut hanya menghadapi kendala di daerah antara Sidikalang dan Merek karena melewati Hutan Lindung.

Kegiatan lain, yakni pembersihan eceng gondok di perairan Danau Toba sudah dilaksanakan meliputi 62 persen.

"Kita sudah mengerjakan dan merencanakan berbagai program pembangunan untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba. Oleh karena itu, masyarakat harus menyiapkan diri untuk menyambut wisatawan. Masyarakat sekitar Danau Toba harus bisa tersenyum, jangan lagi merengut," demikian Basuki Hadimuljono.