Paris (ANTARA News) - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Prancis menurun tajam dalam kuartal kedua tahun ini, terkait dengan unjuk rasa jalanan, pemogokan, dan cuaca buruk serta serangan kelompok garis keras ISIS.

Anjloknya jumlah wisman selama musim panas itu tidak diharapkan terjadi setelah 85 orang tewas di Nice saat seorang pria bersenjata mengendarai truk yang mengarah pada kerumunan orang yang merayakan Bastille Day pada 14 Juli 2016 sebagai serangan diklaim oleh ISIS yang memicu gelombangan pembatalan liburan.

Jumlah wisman yang bermalam di Prancis juga menurun 8,5 persen dalam tiga bulan hingga akhir Juni dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, demikian kutipan Reuters.

Wisatawan Prancis juga kurang tertarik untuk mengunjungi negara mereka dengan penurunan mencapai 2,9 persen. Bahkan, Menara Eiffel yang menjadi ikon Kota Paris beberapa kali ditutup dengan alasan keamanan, termasuk banyaknya copet berkeliaran.

Penurunan pada kuartal kedua menjadi pukulan telak bagi pelaku pariwisata setelah mulai pulih pada kuartal pertama, menyusul terjadinya serangan teroris pada November 2015 yang menewaskan 130 orang oleh orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri di dalam dan sekitar Paris.

Jumlah wisman yang bermalam di hotel-hotel di Paris menjadi pukulan tersendiri bagi industri pariwisata Kota Menara Eiffel itu karena 12,9 persen lebih rendah daripada setahun yang lalu, demikian pernyataan kantor statistik INSEE.

Pemandangan sampah-sampah menumpuk di jalanan Paris, polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata, tertundanya sejumlah jadwal perjalanan kereta api, dan unjuk rasa yang meluas dilaporkan oleh media internasional dalam beberapa pekan menjelang dimulainya turnamen sepak bola Euro 2016 pada bulan Juni lalu juga mempengaruhi citranya.

Cuaca musim dingin dan basah mungkin juga telah menghalangi minat wisatawan untuk berkemah, demikian kata INSEE.

Jumlah wisatawan yang tinggal di tenda perkemahan turun sebesar 6,8 persen.

Biro cuaca Prancis menyatakan musim semi adalah salah satu musim terbasah dalam 50 tahun terakhir dengan 70 persen lebih curah hujan dari kondisi normal di wilayah Paris.

Prancis merupakan negara terbesar di dunia yang dikunjungi dan sektor pariwisata berkontribusi sekitar tujuh hingga delapan persen perekenomian nasional.