Pandeglang (ANTARA News) - Sebanyak 388 calon haji asal Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat dilepas menuju Wisma Haji Pondok Gede Jakarta.
"Saya berharap seluruh jamaah calon haji bisa melaksanakan ibadah dengan khusuk dan senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita saat melepas rombongan jamaah calhaj di Pendopo Pandeglang, Jumat.
Ia menyatakan berangkat ke Tanah Suci merupakan panggilan Allah SWT, dan merupakan rukun Islam yang kelima bagi kaum Muslimin yang sudah mampu, baik mampu fisiknya atau mampu biaya perjalanannya.
"Saya harap bapak dan ibu jamaah calon haji agar dapat mempersiapkan diri baik fisik maupun mentalnya, agar dapat beribadah dengan khusuk di sana," katanya.
Bupati juga mengharapkan agar jamaah calon haji ikut mendoakan Kabupaten Pandeglang, agar daerah ini menjadi "Baldatun toyyibatun warobbun ghofur".
Bupati juga berpesan kepada para jamaah calon haji, ibadah haji itu hendaknya dikerjakan dalam rangka untuk mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah SWT.
"Jangan sekali-kali kita berhaji itu hanya mencari popularitas, mencari gelar, agar dipanggil pak haji atau bu haji. Akan tetapi kita harus ikhlas dan hanya karena Allah semata, agar kita jadi haji yang mabrur," ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pandeglang Subhi mengatakan pemberangkatan calon haji dari Kabupaten Pandeglang akan dibagi tiga kelompok terbang (kloter) yakni kloter 18, 33, dan 35.
"Untuk kloter 18 yang saat ini diberangkatkan berjumlah 388 orang, terdiri dari laki-laki 152 orang, dan perempuan 236 orang," katanya.
Sedangkan kloter 33 orang akan di gabung dengan jamaah dari Tanggerang, dengan rincian laki-laki 19 orang dan perempuan 2 orang.
Kemudian, kata dia, kloter 35 akan digabung dengan Kabupaten Lebak berjumlah 67 orang, yakni laki-laki 33 orang, dan perempuan 34 orang," katanya.
388 calon haji Pandegelang dilepas menuju Pondok Gede
19 Agustus 2016 22:04 WIB
Ilustrasi: calon jemaah haji. (ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho)
Pewarta: Sambas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: