Jakarta (ANTARA News) - Kompetisi Sains Madrasah 2016 yang digelar pada 23-27 Agustus 2016 untuk pertama kali diikuti siswa dari sekolah umum, kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin.

"KSM ke-5 tidak sebagaimana penyelenggaraan tahun sebelumnya. Kali ini peserta diikuti siswa sekolah," kata Amin saat jumpa pers di kantornya di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan kebijakan tersebut sesuai hasil kesepakatan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembalikan fungsi kompetisi antarsiswa itu supaya bisa diikuti peserta dari kalangan madrasah dan sekolah umum.

Kesepakatan dua kementerian itu, kata Amin, menjadikan pelajar dari madrasah di bawah naungan Kemenag dapat mengikuti kompetisi-kompetisi keilmuan yang diselenggarakan Kemendikbud. Begitu juga sebaliknya, siswa sekolah umum dapat mengikuti kompetisi yang diselenggarakan Kemenag.

Sebelumnya, kemudahan keikutsertaan terhadap ajang-ajang serupa sering tidak dapat diwujudkan. Beberapa waktu lalu, terdapat peristiwa yang merugikan pelajar dari kalangan madrasah. Saat itu, siswa tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Semarang tidak dapat maju ke level lanjut Olimpiade Sains Nasional Provinsi Jawa Tengah.

Siswa madrasah saat itu tidak dapat maju ke OSN karena terganjal peraturan, terutama soal peserta olimpiade keilmuan yang hanya bisa diikuti siswa SD.

Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan saat ini Kemenag dan Kemendikbud sudah sepakat agar kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. Kesepakatan itu mulai diterapkan di KSM 2016 dan di OSN penyelenggaraan berikutnya.

KSM 2016 akan diadakan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.