Harga minyak dunia terus naik
19 Agustus 2016 06:54 WIB
Petugas mengisi bahan bakar minyak ke kendaraan konsumen di SPBU jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/1). (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)
New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik untuk sesi keenam berturut-turut pada Kamis (18/8) karena pelemahan greenback membuat minyak dalam denominasi dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 1,43 dolar AS menjadi menetap di 48,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara minyak mentah Brent, yang menjadi patokan global, untuk pengiriman Oktober naik 1,04 dolar AS menjadi ditutup pada 50,89 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange menurut warta kantor berita Xinhua.
Harga minyak terus menguat pada Kamis dengan Brent menembus tingkat psikologis 50 dolar AS per barel setelah data menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat yang lebih rendah, penutupan pertama di atas 50 dolar AS dalam hampir dua bulan.
"Brent sudah naik ... ke 50 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak awal Juli, mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS dan penurunan tak terduga stok minyak mentah dan bensin AS," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dikutip kantor berita AFP.
Dolar AS menurun terhadap mata uang utama lainnya karena investor percaya bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga September menjadi lebih rendah setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve pada Juli.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,59 persen menjadi 94,159 pada akhir perdagangan Kamis.
Sementara itu, persediaan minyak Amerika Serikat turun 2,5 juta barel pada minggu lalu, mengejutkan analis yang memperkirakan penambahan 522.000 barel menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi Amerika Serikat pada Rabu.
Minyak diperdagangkan secara internasional dalam mata uang AS. Pelemahan dolar AS meningkatkan permintaan minyak mentah di luar Amerika Serikat. (Uu.A026)
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 1,43 dolar AS menjadi menetap di 48,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara minyak mentah Brent, yang menjadi patokan global, untuk pengiriman Oktober naik 1,04 dolar AS menjadi ditutup pada 50,89 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange menurut warta kantor berita Xinhua.
Harga minyak terus menguat pada Kamis dengan Brent menembus tingkat psikologis 50 dolar AS per barel setelah data menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat yang lebih rendah, penutupan pertama di atas 50 dolar AS dalam hampir dua bulan.
"Brent sudah naik ... ke 50 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak awal Juli, mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS dan penurunan tak terduga stok minyak mentah dan bensin AS," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, seperti dikutip kantor berita AFP.
Dolar AS menurun terhadap mata uang utama lainnya karena investor percaya bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga September menjadi lebih rendah setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve pada Juli.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,59 persen menjadi 94,159 pada akhir perdagangan Kamis.
Sementara itu, persediaan minyak Amerika Serikat turun 2,5 juta barel pada minggu lalu, mengejutkan analis yang memperkirakan penambahan 522.000 barel menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi Amerika Serikat pada Rabu.
Minyak diperdagangkan secara internasional dalam mata uang AS. Pelemahan dolar AS meningkatkan permintaan minyak mentah di luar Amerika Serikat. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: