Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menggelar pertemuan membahas langkah konkret untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) serta strategi pengembangan industri nasional secara berkelanjutan.

"Kadin sebagai mitra pemerintah siap berkontribusi mendorong pembukaan lapangan kerja, penciptaan wirausaha, dan SDM bersertifikasi internasional. Kadin akan bersinergi dengan pemerintah untuk merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Kementerian Perindustrian dan Kementerian Tenaga Kerja," kata Rosan, di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, saat ini diperlukan SDM bersertifikasi internasional yang bisa bekerja di negara-negara Asean maupun di negara lainnya.

Pada pertemuan itu, Rosan didampingi Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani.

Ia menambahkan, akan memetakan potensi unggulan suatu daerah agar dapat mempermudah penyaluran tenaga kerja, seperti Provinsi Jawa Barat terkenal dengan industri tekstil, maka tenaga kerja yang disalurkan harus memiliki kompetensi di bidang itu.

Selain itu, lanjut Rosan, Kadin juga akan menentukan jenis industri, sarana prasarana pembiayaan, teknologi, SDM, dan infrastruktur yang menunjang aktivitas industri.

"Di Bandung banyak industri tekstil. Industri unggulan di daerah itu adalah tekstil. Itu yang kami tingkatkan, SDM yang berhubungan dengan tekstil. Kami akan dorong agar lebih banyak menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, tantangan yang kini dihadapi pemerintah adalah minimnya ketersediaan SDM berkualitas untuk industri.

Kementerian Perindustrian bersama Kadin, katanya, akan meningkatkan kegiatan pelatihan SDM melalui vocational training, baik di tingkat Sekolah Menengah Atas, Diploma I maupun Diploma II.

"Kami akan memperdalam struktur industri, mulai dari industri hulu, industri antara, sampai industri hilir. Kami akan memilah kebutuhan SDM untuk pasar domestik atau ekspor," kata Airlangga.