Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti wilayah Kota Dumai dan sekitar di Provinsi Riau.

"Pagi ini terpantau jarak pandang di Dumai turun menjadi hanya berkisar lima kilometer, dari biasanya tujuh sampai delapan kilometer," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, di Pekanbaru, Kamis.

Pada daerah lain di provinsi ini, lanjutnya, jarak pandang masih tergolong relatif aman dari kabut asap sebagai imbas bahaya karhutla seperti Pekanbaru dengan jarak pandang sembilan kilometer, Rengat enam kilometer, dan Pelalawan 10 kilometer.

Menurutnya, timbul kabut asap di Dumai tak terlepas kondisi lonjakan titik panas di Kabupaten Rokan Hilir dan merupakan wilayah konsentrasi karhutla di Riau, karena mayoritas titik panas serta titik api terdeteksi berada di daerah ini dalam sepekan terakhir.

Pada Rabu (17/8) kemarin, titik panas di wilayah berbatasan langsung dengan Dumai terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua 123 titik, 92 titik di antaranya menjadi titik api, sedangkan hari ini terpantau 22 titik panas, dan 17 di antaranya titik api.

"Kami bandingkan titik panas di Dumai kemarin, dari total 278 titik panas di Riau, 20 titik panas di antaranya berada di daerah pelabuhan itu dengan 14 titik api. Hari ini, hanya tiga titik panas dan nihil titik api," ujarnya pula.

"Asap yang terkonsentrasi di Dumai juga dipengaruhi pergerakan arah angin dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan lima sampai 15 knots atau 10 hingga 27 kilometer per jam," kata Slamet pula.

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menyampaikan pekan ini, terus melanjutkan operasi pengeboman air menggunakan helikopter MI-8 di ke wilayah Rokan Hilir.

"Target operasi pengeboman air hari ini di Kecamatan Tanah Putih, Rohil," kata Komandan Satgas Udara Karhutla Riau Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi.

Dalam dua hari terakhir terhitung sejak Minggu (14/8), kebakaran lahan terjadi di Rokan Hilir terus meluas hingga menyebar ke sejumlah kecamatan. Puluhan titik api juga terpantau satelit Terra dan Aqua sejak awal pekan lalu.

Henri yang juga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru mengatakan, potensi kebakaran di Rokan Hilir cukup tinggi lantaran wilayah tersebut tidak lagi diguyur hujan dalam tiga pekan terakhir.

"Pengerahan helikopter bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin akan terus dikerahkan demi membantu tim darat dalam penanggulangan karhutla di Rokan Hilir," ujarnya lagi.

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi menyatakan mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) sebanyak 100 personel untuk membantu memadamkan api akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

"Pasukan malam ini datang lagi satu SSK langsung dan sektor Danyon Arhanudse 13. Mereka bermalam di lokasi yang ditugaskan untuk padamkan api dan menghilangkan asap agar tidak menjadi luas," kata Nurendi.