Banjir bandang rendam ribuan rumah di Trenggalek
17 Agustus 2016 21:12 WIB
Seorang warga menyantap makanan sambil menunggui perabot rumahnya yang terkena lumpur akibat banjir bandang di Desa Kamulyan, Tambak, Banyumas, Jateng, Minggu (19/6/2016). Hujan lebat pada Sabtu (18/6/2016), menyebabkan Sungai Tambak meluap dan menghanyutkan 12 rumah serta ratusan lainya rusak dan seorang warga meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Trenggalek (ANTARA News) - Banjir bandang merendam ribuan rumah di sejumlah desa yang tersebar di tiga Kecamatan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dalam pesan pendek yang diteruskan Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Priyanto kepada koresponden Antara menjelaskan, satu orang warga tewas dalam peristiwa bencana alam tersebut dan ruas jalan antarkecamatan Kampak-Munjungan dan Kampak-Gandusari sempat terputus.
"Malam ini kami masih koordinasi dengan instansi terkait untuk mengumpulkan dampak banjir bandang," tulis Emil.
Emil bersama tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), sudah terjun langsung meninjau titik-titik lokasi banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kampak, Gandusari dan Pogalan.
Hal serupa dilakukan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dengan rombongan berbeda untuk memastikan langkah kedaruratan yang dilakukan tim BPBD bersama masyarakat.
Menurut keterangan Emil, kondisi banjir di jalur utama Kampak-Gandusari membuat mobilisasi sangat sulit.
Tim BPBD baru bisa bergerak menembus banjir setelah hujan yang terjadi sejak Selasa (16/8) malam mulai reda pada Rabu pagi, sehingga mobil damkar dan logistik bantuan makanan siap saji bisa tersalurkan ke penduduk yang terjebak di pemukiman terdampak banjir.
"Jalur Munjungan-Kampak juga perlu penanganan ekstra dan mungkin tidak selesai sehari karena ada banyak titik yang terkena dampak longsor," kata Emil.
Saat banjir melanda sejak subuh, Emil yang suami artis Arumi Bachsin tersebut mengaku telah menginstruksikan agar pintu-pintu dam di aliran Sungai Dawung dan Widoro dibuka.
Menurut dia, langkah cepat itu diperlukan karena banjir terus bergerak ke desa-desa di Kecamatan Pogalan pada Rabu siang hingga sore.
"Besok pagi (Kamis, 18/8), tim dari Dirjen Sumber Daya Air akan ke Trenggalek. Kami akan gunakan momentum ini untuk melakukan upaya terpadu guna memetakan dan menyusun strategi pengelolaan sumber daya air," papar Emil.
Emil mengatakan, banjir dipicu curah hujan yang tinggi efek gelombang la nina yang masih satu rangkaian dengan kemarau panjang pada gelombang el nino pada tahun sebelumnya.
Kepala BPBD Trenggalek Joko Rusianto tidak bisa dihubungi untuk dikonfirmasi terkait banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kampak, Gandusari dan Pogalan, maupun beberapa peristiwa longsor di beberapa daerah lain.
Sementara Kabag Humas Pemkab Trenggalek belum bisa dikonfirmasi melalui telepon karena alasan sibuk mempersiapkan rangkaian kegiatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Trenggalek, dan hanya meneruskan pernyataan resmi Bupati Emil melalui pesan pendek yang dikirim secara berantai ke sejumlah awak media.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak dalam pesan pendek yang diteruskan Kabag Humas Pemkab Trenggalek Yuli Priyanto kepada koresponden Antara menjelaskan, satu orang warga tewas dalam peristiwa bencana alam tersebut dan ruas jalan antarkecamatan Kampak-Munjungan dan Kampak-Gandusari sempat terputus.
"Malam ini kami masih koordinasi dengan instansi terkait untuk mengumpulkan dampak banjir bandang," tulis Emil.
Emil bersama tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), sudah terjun langsung meninjau titik-titik lokasi banjir yang melanda wilayah Kecamatan Kampak, Gandusari dan Pogalan.
Hal serupa dilakukan Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dengan rombongan berbeda untuk memastikan langkah kedaruratan yang dilakukan tim BPBD bersama masyarakat.
Menurut keterangan Emil, kondisi banjir di jalur utama Kampak-Gandusari membuat mobilisasi sangat sulit.
Tim BPBD baru bisa bergerak menembus banjir setelah hujan yang terjadi sejak Selasa (16/8) malam mulai reda pada Rabu pagi, sehingga mobil damkar dan logistik bantuan makanan siap saji bisa tersalurkan ke penduduk yang terjebak di pemukiman terdampak banjir.
"Jalur Munjungan-Kampak juga perlu penanganan ekstra dan mungkin tidak selesai sehari karena ada banyak titik yang terkena dampak longsor," kata Emil.
Saat banjir melanda sejak subuh, Emil yang suami artis Arumi Bachsin tersebut mengaku telah menginstruksikan agar pintu-pintu dam di aliran Sungai Dawung dan Widoro dibuka.
Menurut dia, langkah cepat itu diperlukan karena banjir terus bergerak ke desa-desa di Kecamatan Pogalan pada Rabu siang hingga sore.
"Besok pagi (Kamis, 18/8), tim dari Dirjen Sumber Daya Air akan ke Trenggalek. Kami akan gunakan momentum ini untuk melakukan upaya terpadu guna memetakan dan menyusun strategi pengelolaan sumber daya air," papar Emil.
Emil mengatakan, banjir dipicu curah hujan yang tinggi efek gelombang la nina yang masih satu rangkaian dengan kemarau panjang pada gelombang el nino pada tahun sebelumnya.
Kepala BPBD Trenggalek Joko Rusianto tidak bisa dihubungi untuk dikonfirmasi terkait banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kampak, Gandusari dan Pogalan, maupun beberapa peristiwa longsor di beberapa daerah lain.
Sementara Kabag Humas Pemkab Trenggalek belum bisa dikonfirmasi melalui telepon karena alasan sibuk mempersiapkan rangkaian kegiatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Trenggalek, dan hanya meneruskan pernyataan resmi Bupati Emil melalui pesan pendek yang dikirim secara berantai ke sejumlah awak media.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: