Mekkah (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah Arsyad Hidayat menegur perusahaan layanan katering yang belum memenuhi persyaratan dalam kontrak, baik terkait dengan peralatan, kualitas sumber daya ataupun sanitasi.

Teguran itu disampaikan langsung oleh Arsyad dalam pertemuan antara tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mekkah dengan 23 perusahaan layanan katering.

"Ini bentuk keseriusan kita agar pelayanan katering jamaah Indonesia menjadi lebih baik. Bentuk tanggung jawab dari kita bagaimana kali ini bisa berjalan dengan baik," kata Arsyad.

Tim PPIH pada kesempatan itu menegur tiga perusahaan katering yang sampai dua hari jelang kedatangan jamaah masih belum memiliki juru masak Indonesia yang berpengalaman, penanak nasi dan sistem sanitasi yang baik.

Ketiga perusahaan itu telah mengalami dua kali pemeriksaan, namun perbaikan yang diharapkan ternyata tidak maksimal.

Tim PPIH memberi kesempatan hingga Rabu (17/8) agar perusahaan-perusahaan itu memenuhi kontrak sebelum kemudian memutuskan tindakan lebih lanjut, yang tidak menutup kemungkinan termasuk "blacklist" untuk musim haji tahun depan.

Merujuk pada layanan katering 2015 dari 23 dapur hanya 12 dapur yang kembali digunakan untuk musim haji kali ini.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa jamaah haji adalah tamu Allah SWT sehingga harus dilayani dengan baik.

"Beberapa diantaranya sudah menunggu bertahun-tahun untuk pergi berhaji," ujarnya.

Jamaah haji gelombang pertama akan tiba di Mekkah pada 17 Agustus sekitar pukul 23.00 waktu Arab Saudi, yaitu kelompok terbang PDG 01 yang akan ditempatkan di pemondokan 101 Sektor Satu.