Royal Enfield mengklaim Himalayan sesuai namanya, yang adalah mahakarya hasil pengalaman mereka selama 60 tahun di Pegunungan Himalaya sehingga memiliki ketangguhan dan kemampuan untuk menaklukkan medan pegunungan.
"Jenis sepeda motor adventure tourer besar biasanya justru tidak bisa melaju di medan pegunungan, sebab bobot berat dan desain yang rumit tidak berkesesuaian dengan lingkungan demikian," kata Presiden Royal Enfield, Rudratej Singh, di sela-sela pameran.
"Sementara Himalayan hadir dengan desain berbasis fungsi dan ground-up, menjadi sepeda motor sederhana namun dapat melaju di mana saja dan bakal menjadi penerjemah ulang aktivitas petualangan dan penjelajahan roda dua di Indonesia," ujarnya menambahkan.
Himalayan dibekali mesin overhead camshaft (OVC) LS 410 satu silinder terbaru dengan kapasitas 411 cc karburator yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 24,5 PS pada tingkat putaran mesin 6.500 rpm dan torsi 32 Nm pada 4.000-4.500 rpm.
Royal Enfield juga mengklaim Himalayan hanya perlu melakukan penggantian oli di setiap jarak berkendara 10.000 km.
Meski diciptakan untuk medan pegunungan, Himalayan diklaim pula cocok untuk berkendara di jalanan perkotaan sebagaimana dikatakan Pemimpin Proyek Himalayan Royal Enfield Pradeep Mathew.
"Secara fungsi desain Himalayan tidak mengintimidasi namun tetap kokoh, kurva torsinya datar, tinggi jok terjangkau, suspensi mumpuni jarak jauh dan kemudahan kepemilikan membuatnya menjadi sepeda motor multifungsi yang gesit untuk perjalanan jauh berbagai medan maupun berkendara di jalanan perkotaan," katanya.