Jakarta (ANTARA News) - Legislator dari Komisi I DPR menilai presiden harus lebih berhati-hati memilih menteri agar kasus seperti yang menimpa Arcandra Tahar tak terulang.


"Ke depan, prinsip kehati-hatian pendalaman terhadap background seseorang. Apalagi ini menjadi pembantu presiden," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.




Hal senada diungkapkan anggota DPR lainnya, Nurhayati Ali Assegaf. Sekalipun menyayangkan terjadinya masalah ini, namun dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar tak terulang di masa mendatang.




"Ini sangat disayangkan ini saya kira menjadi evaluasi Pak Jokowi. Tadi juga sempat berbincang dengan beberapa menteri mengapa ini bisa terjadi. Ini harus menjadi titik tolak. Ke depan harus lebih hati-hati," ujar Nurhayati.




Lebih lanjut, Meutya mengatakan keputusan Presiden memberhentikan Arcandra selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah tepat, untuk menutup polemik yang terjadi.




"Saya rasa polemiknya harus segera kita selesaikan. Kemarin kita sudah cukup sibuk berpolemik mengenai itu selama beberapa hari dan presiden sudah menutup polemik itu dengan tindakan tegas memberhentikan beliau dengan hormat. Saya rasa kita tinggal mencari menteri yang pas," kata dia.