Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyatakan kalau saat ini provinsi itu memasuki musim kemarau dan sudah 10 hari tanpa hujan.

Gubernur Sumsel menyampaikan hal itu pada saat penandatanganan nota kesepakatan bersama antara pimpinan DPRD Sumatera Selatan dan gubernur terhadap kebijakan umum perubahan APBD (KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) APBD tahun anggaran 2016 di Palembang, Senin.

Menurut dia, semua kering, rumput ilalang sepanjang Jalan Palembang-Indralaya tidak dibakarpun bisa terbakar sendiri, itu di tanah mineral mudah untuk memadamkannya.

Akan tetapi, sekali lahan gambut terbakar maka sangat susah untuk memadamkannya, kecuali gambut itu terendam air lagi atau dengan kata lain musim hujan sudah datang kembali, katanya.

Ia mengatakan, sekarang ini adalah saat- saat kritis bagi Sumatera Selatan untuk membuktikan janjinya kepada dunia, bukan kepada nasional saja, bahwa tidak ada asap lagi tahun depan.

"Kita sampaikan itu tahun kemarin," ujar orang nomor satu di lingkungan pemerintah provinsi Sumsel tersebut.

Ia menyatakan, akhir-akhir ini, khawatiran mulai merebak, karena sudah mulai terjadi kebakaran di beberapa tempat.

Oleh karena itu, gubernur mengajak masyarakat Sumsel termasuk anggota DPRD Sumatera Selatan jika turun ke daerah ikut memperhatikan, ikut memotivasi tim penanggulangan bencana yang sudah tersebar di empat kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Muaraenim.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati menyampaikan mencegah kebakaran hutan dan lahan menjadi beban semua.

"Komitmen Sumsel meminimalisir titik api, tetapi kita tidak bisa melawan alam. Kita tahu cuaca memang sangat luar biasa ekstremnya. Kita acungi jempol terhadap pemerintahan Jokowi," ujarnya.

Instruksi Presiden terhadap seluruh daerah untuk menjaga daerahnya masing-masing, katanya.