Wapres: Terminal 3 Soekarno-Hatta butuh penyempurnaan
15 Agustus 2016 17:35 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kiri) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) mendapat penjelasan tentang penerbangan Garuda oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo (kanan) saat mengunjungi Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (15/8/2016). (ANTARA/Muhammad Iqbal)
Tangerang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, masih membutuhkan penyempurnaan.
"Selama enam bulan ke depan ini butuh penyempurnaan. Di mana-mana bandara juga begitu," katanya saat meninjau terminal baru bandara tersebut, Senin.
Menurut dia, bandara tersebut baru dioperasikan sekitar 40 persen sehingga beberapa fasilitas masih perlu diperbaiki.
"Sekarang cari kekurangannya apa? Kita belum ketahui. Tetapi setiap bulan selalu ada," ujarnya.
Demikian juga dengan banjir yang merendam terminal baru tersebut, menurut Wapres, harus menjadi perhatian bagi pengelola.
"Soal genangan air itu karena antara perbandingan air hujan di terminal dan di bandara berbeda sehingga saluran air tidak seimbang," katanya.
Walau begitu, secara umum dia melihat bandara tersebut lebih modern dan lebih tepat waktu.
"Kalau terminal bagus, maka jadwal harus lebih tepat. Tren penumpang meningkat, itu pasti karena lebih modern," ujarnya.
Dengan adanya penambahan terminal di Bandara Soekarno-Hatta itu, Wapres juga mendorong perluasan beberapa bandara di luar Pulau Jawa, seperti Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, agar seimbang.
"Itu sudah pasti. Di mana ada pesawat yang terbang, maka pasti ada yang mendarat," ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, Wapres didampingi Menteri BUMN Rini Sumarno, Menhub Budi Karya, Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyono, dan sejumlah pejabat PT Angkasa Pura.
Wapres juga menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah calon penumpang.
"Selama enam bulan ke depan ini butuh penyempurnaan. Di mana-mana bandara juga begitu," katanya saat meninjau terminal baru bandara tersebut, Senin.
Menurut dia, bandara tersebut baru dioperasikan sekitar 40 persen sehingga beberapa fasilitas masih perlu diperbaiki.
"Sekarang cari kekurangannya apa? Kita belum ketahui. Tetapi setiap bulan selalu ada," ujarnya.
Demikian juga dengan banjir yang merendam terminal baru tersebut, menurut Wapres, harus menjadi perhatian bagi pengelola.
"Soal genangan air itu karena antara perbandingan air hujan di terminal dan di bandara berbeda sehingga saluran air tidak seimbang," katanya.
Walau begitu, secara umum dia melihat bandara tersebut lebih modern dan lebih tepat waktu.
"Kalau terminal bagus, maka jadwal harus lebih tepat. Tren penumpang meningkat, itu pasti karena lebih modern," ujarnya.
Dengan adanya penambahan terminal di Bandara Soekarno-Hatta itu, Wapres juga mendorong perluasan beberapa bandara di luar Pulau Jawa, seperti Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, agar seimbang.
"Itu sudah pasti. Di mana ada pesawat yang terbang, maka pasti ada yang mendarat," ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, Wapres didampingi Menteri BUMN Rini Sumarno, Menhub Budi Karya, Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyono, dan sejumlah pejabat PT Angkasa Pura.
Wapres juga menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah calon penumpang.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: