"Gendang Beleq" meriahkan rekor MURI "Hari Merdeka"
15 Agustus 2016 15:28 WIB
Dokumentasi Presiden Jokowi, saat menabuh gendang beleq sebagai tanda pembukaan MTQ Nasional Ke 26, di Mataram, NTB, Sabtu (30/7). Dia bersama Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin (kiri) dan Gubernur NTB, M Zainul Majdi. (ANTARA /Ahmad Subaidi)
Mataram, NTB (ANTARA News) - Lantunan alat musik tradisional khas Suku Sasak, Lombok, yakni gendang beleq, ikut menyambut kegembiraan para penghuni Lapas Kelas II A Mataram, yang telah berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) menyanyikan lagu nasional "Hari Merdeka" secara serentak di seluruh Indonesia.
"Dalam momentum ini, kita memang sengaja ikut menampilkan aksi gendang beleq, yang tujuannya untuk mengajak seluruh masyarakat, khususnya penghuni Lapas Mataram, agar tetap menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki," kata Kepala LP Kelas II A Mataram, Hanibal, di Mataram, Senin.
Kegiatan yang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, dimulai pada Senin pagi (15/8), pukul 09.00 WITA, secara serentak oleh seluruh narapidana dan tahanan balai rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan, maupun Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Indonesia.
"Jadi kegiatan serentak ini langsung dimonitor dan ditampilkan secara langsung melalui aplikasi Zoom yang sudah terkoneksi dengan pusat," ujarnya.
Dalam upaya mencetak rekor nasional ini, Hanibal menyebutkan bahwa Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, juga turut hadir menyaksikan itu langsung dari pusat kegiatan, di LP Narkotika Kelas II A Cipinang, Jakarta Timur.
Usai berpartisipasi menyanyikan lagu nasional "Hari Merdeka" secara serentak di seluruh Indonesia, dengan seketika muncul wajah gembira dari para penghuni lapas. Bahkan, lantunan alat musik tradisional "gendang beleq" menambah hangatnya suasana kekeluargaan bersama para petugas LP Kelas II A Mataram.
"Selain untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mencairkan suasana, menumbuhkan kekeluargaan, kekompakkan, tidak hanya sesama narapidana atau tahanan saja, namun juga hubungan dengan para petugas," kata dia.
"Dalam momentum ini, kita memang sengaja ikut menampilkan aksi gendang beleq, yang tujuannya untuk mengajak seluruh masyarakat, khususnya penghuni Lapas Mataram, agar tetap menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki," kata Kepala LP Kelas II A Mataram, Hanibal, di Mataram, Senin.
Kegiatan yang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia ini, dimulai pada Senin pagi (15/8), pukul 09.00 WITA, secara serentak oleh seluruh narapidana dan tahanan balai rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan, maupun Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Indonesia.
"Jadi kegiatan serentak ini langsung dimonitor dan ditampilkan secara langsung melalui aplikasi Zoom yang sudah terkoneksi dengan pusat," ujarnya.
Dalam upaya mencetak rekor nasional ini, Hanibal menyebutkan bahwa Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, juga turut hadir menyaksikan itu langsung dari pusat kegiatan, di LP Narkotika Kelas II A Cipinang, Jakarta Timur.
Usai berpartisipasi menyanyikan lagu nasional "Hari Merdeka" secara serentak di seluruh Indonesia, dengan seketika muncul wajah gembira dari para penghuni lapas. Bahkan, lantunan alat musik tradisional "gendang beleq" menambah hangatnya suasana kekeluargaan bersama para petugas LP Kelas II A Mataram.
"Selain untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme, melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat mencairkan suasana, menumbuhkan kekeluargaan, kekompakkan, tidak hanya sesama narapidana atau tahanan saja, namun juga hubungan dengan para petugas," kata dia.
Pewarta: Dhimas Pratama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: