OLIMPIADE 2016 - Emas 100m putri milik pelari Elaine Thompson
14 Agustus 2016 21:46 WIB
Elaine Thompson dari Jamaika berbaring di jalur lintasan lari setelah memenangkan medali emas untuk babak final cabang olahraga atletik kategori putri 100 meter Olimpiade Rio 2016 di Stadion Olympic di Rio De Janeiro, Sabtu (13/8/2016). (REUTERS/Carlos Barria )
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pelari Jamaika Elaine Thompson tampil mengejutkan yang bahkan mengejutkan dirinya sendiri dengan menjadi pemenang lomba bergengsi lari 100 meter putri Olimpiade Rio, sebaliknya rekan senegaranya Shelly-Ann Fraser-Pryce gagal mewujudkan ambisinya menjadi juara ketiga kali berturut-turut.
Pelari berusia 24 tahun itu sempat tertinggal pada urutan kedua namun memacu kecepatan pada 50 meter terakhir untuk merebut gelar perseorangan terbesar pertamanya dengan catatan waktu 10,71 detik, seperseratus detik lebih lambat dari catatan waktu terbaiknya.
"Ketika saya melintasi garis dan menoleh sekilas untuk melihat, jelas saya tidak tahu bagaimana harus merayakannya," kata dia kepada wartawan. "Saya sungguh bahagia, saya senang sekali, Jamaika punya begitu banyak sprinter berbakat dan menjadi juara Olimpiade kedua membuat saya sangat bahagia."
Pelari Amerika Serikat Tori Bowie merebut medali perak dengan catatan waktu 10,83 detik, sedangkan Fraser-Pryce yang tadinya berusaha menjadi wanita pertama yang memenangi medali emas atletik pada tiga Olimpiade berturut-turut, memenangi perunggu dengan selisih tujuh perseribu detik pada 10,86.
"Saya hanya menginginkan peluang mempertahankan gelar juara," kata Fraser-Pryce yang berusia 29 tahun itu. "Yang paling membahagiakan adalah juara 100 meter masih tetap di Jamaika."
Usain Bolt, yang akan bertanding pada 100 meter putra Minggu waktu Brasil, segera menyelamati rekan senegaranya itu lewat Twitter dengan mengagungkan semangat bertarung dan mental juara Fraser-Pryce.
Marie-Josee Ta Lou dari Pantai Gading yang sebenarnya bercatatan waktu sama 10,86 dengan Fraser-Pryce, gagal naik podium karena dari perhitungan dia masih seperseribu detik di bawah Fraser-Pryce.
Tori Bowie dan Elaine Thompson juga akan berlomba pada nomor 200 meter putra, demikian Reuters.
Pelari berusia 24 tahun itu sempat tertinggal pada urutan kedua namun memacu kecepatan pada 50 meter terakhir untuk merebut gelar perseorangan terbesar pertamanya dengan catatan waktu 10,71 detik, seperseratus detik lebih lambat dari catatan waktu terbaiknya.
"Ketika saya melintasi garis dan menoleh sekilas untuk melihat, jelas saya tidak tahu bagaimana harus merayakannya," kata dia kepada wartawan. "Saya sungguh bahagia, saya senang sekali, Jamaika punya begitu banyak sprinter berbakat dan menjadi juara Olimpiade kedua membuat saya sangat bahagia."
Pelari Amerika Serikat Tori Bowie merebut medali perak dengan catatan waktu 10,83 detik, sedangkan Fraser-Pryce yang tadinya berusaha menjadi wanita pertama yang memenangi medali emas atletik pada tiga Olimpiade berturut-turut, memenangi perunggu dengan selisih tujuh perseribu detik pada 10,86.
"Saya hanya menginginkan peluang mempertahankan gelar juara," kata Fraser-Pryce yang berusia 29 tahun itu. "Yang paling membahagiakan adalah juara 100 meter masih tetap di Jamaika."
Usain Bolt, yang akan bertanding pada 100 meter putra Minggu waktu Brasil, segera menyelamati rekan senegaranya itu lewat Twitter dengan mengagungkan semangat bertarung dan mental juara Fraser-Pryce.
Marie-Josee Ta Lou dari Pantai Gading yang sebenarnya bercatatan waktu sama 10,86 dengan Fraser-Pryce, gagal naik podium karena dari perhitungan dia masih seperseribu detik di bawah Fraser-Pryce.
Tori Bowie dan Elaine Thompson juga akan berlomba pada nomor 200 meter putra, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: