Bendera Merah Putih bentangi Sungai Citarum
13 Agustus 2016 16:59 WIB
Dokumentasi bendera Merah Putih raksasa berukuran panjang 120 meter dan lebar 80 meter di kampung Skofro, Arso Timur, Kabupaten Keerom, di perbatasan Indonesia-Papua New Guinea, Minggu (1/5/2016). (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)
Bandung (ANTARA News)) - Bendera Merah Putih terpanjang di Kabupaten Bandung membentang melintasi Sungai Citarum di dekat Sungai Baleendah-Bojongsoang; tepatnya di Kampung Mekarsari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Gufron, di Sungai Citarum, Sabtu.
"Kehadiran bendera Merah Putih yang membentangi Sungai Citarum ini simbolisasi mengalihkan pandangan masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan Sungai Citarum," kata pengurus Karang Taruna RW21 Kampung Mekarsari Baleendah, Sabtu.
Bendera sepanjang sekitar 50 meter dengan lebar dua meter itu ditambatkan dari sisi Sungai Citarum ke sisi lainnya yang berjarak sekitar 10 meter dari Jembatan Bojongsoang dan Baleendah itu. Aksi tersebut merupakan bagian dari peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI serta kampanye pelestarian Sungai Citarum.
Bendera panjang itu menjadi pusat perhatian, termasuk pengendara yang melintas di jembatan di perbatasan kedua kecamatan itu.
Selain itu, para pemuda di Mekarsari itu juga membangun karya instalasi berupa tugu perjuangan dengan patung pejuang di bagian atasnya. Sedangkan pada bagian bawahnya dibuatkan patung harimau loreng yang melambangkan perjuangan TNI di Jawa Barat.
Sedangkan di sisi lainya dibuatkan karya instalasi menyerupai tank yang terbuat dari anyaman bambu. Uniknya, beberapa bagian anyaman itu merupakan kumpulan sangkar atau "kurung" untuk ayam yang ditata sehingga menyerupai bagian ban tank .
"Intinya kami mengingatkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kondisi Sungai Citarum saat ini tidak layak sudah kotor dan tercemar limbah. Instalasi itu juga sebagai kritisi kepada pemerintah agar segera menormaliasasikan Citarum," kata Gufron yang akrab disapa Opik itu.
Kehadiran bendera Merah Putih itu mengandung simbolisasi untuk memerdekakan Citarum dari kondisi mengenaskan dan kritis seperti saat ini. Selain itu membuka mata hati masyarakat serta mendukung upaya pemerintah dalam melakukan percepatan normalisasi sungai terpanjang di Jawa Barat itu.
"Kehadiran bendera Merah Putih yang membentangi Sungai Citarum ini simbolisasi mengalihkan pandangan masyarakat untuk bersama-sama menyelamatkan Sungai Citarum," kata pengurus Karang Taruna RW21 Kampung Mekarsari Baleendah, Sabtu.
Bendera sepanjang sekitar 50 meter dengan lebar dua meter itu ditambatkan dari sisi Sungai Citarum ke sisi lainnya yang berjarak sekitar 10 meter dari Jembatan Bojongsoang dan Baleendah itu. Aksi tersebut merupakan bagian dari peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI serta kampanye pelestarian Sungai Citarum.
Bendera panjang itu menjadi pusat perhatian, termasuk pengendara yang melintas di jembatan di perbatasan kedua kecamatan itu.
Selain itu, para pemuda di Mekarsari itu juga membangun karya instalasi berupa tugu perjuangan dengan patung pejuang di bagian atasnya. Sedangkan pada bagian bawahnya dibuatkan patung harimau loreng yang melambangkan perjuangan TNI di Jawa Barat.
Sedangkan di sisi lainya dibuatkan karya instalasi menyerupai tank yang terbuat dari anyaman bambu. Uniknya, beberapa bagian anyaman itu merupakan kumpulan sangkar atau "kurung" untuk ayam yang ditata sehingga menyerupai bagian ban tank .
"Intinya kami mengingatkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kondisi Sungai Citarum saat ini tidak layak sudah kotor dan tercemar limbah. Instalasi itu juga sebagai kritisi kepada pemerintah agar segera menormaliasasikan Citarum," kata Gufron yang akrab disapa Opik itu.
Kehadiran bendera Merah Putih itu mengandung simbolisasi untuk memerdekakan Citarum dari kondisi mengenaskan dan kritis seperti saat ini. Selain itu membuka mata hati masyarakat serta mendukung upaya pemerintah dalam melakukan percepatan normalisasi sungai terpanjang di Jawa Barat itu.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: