Jakarta (ANTARA News) - Jerawat tak melulu hadir di masa puber, karena di usia 30 tahun ke atas sekalipun, benjolan yang tak jarang mengandung nanah itu bisa juga muncul. Ahli kesehatan menyebutnya jerawat kekinian.
"Dulu jerawat terjadi sama remaja saja terutama remaja pria, tetapi sekarang usia tujuh tahun sudah mulai berkomedo, berlanjut sampai dewasa. Jerawat saat dewasa ini banyak dialami perempuan," ujar Ahli dermatologi dr Eddy Karta, dalam media gathering Pond's di Jakarta, Kamis.
Eddy mengatakan, jerawat yang biasanya muncul di sekitar dagu itu, pada dasarnya, disebabkan berbagai macam proses yang menganggu kelenjar minyak pada kulit.
Selain karena faktor hormonal, jerawat juga bisa dipicu stres, gaya hidup tak sehat seperti banyak mengonsumsi mengandung minyak dan kurang tidur.
"Setiap mau menstruasi, jerawat tiba-tiba muncul, umumnya di dagu. Stres, kurang tidur, makanan, bisa mencetuskan jerawat," kata dia.
Malas membersihkan wajah juga menjadi penyebab munculnya jerawat.
Membersihkan wajah, lanjut Eddy tidak cukup dengan air, namun perlu bantuan cairan pembersih wajah misalnya sabun cuci muka dan lainnya.
"Sebenarnya pakai air saja tidak apa-apa, tetapi air kurang mampu membersihkan minyak-minyak di wajah," kata dia.
Kalaupun terlanjur muncul, Eddy menganjurkan penderita tak memencetnya karena bisa menyebabkan radang semakin parah.
Selain itu, menggunakan produk mengandung antibakteri bisa menjadi pilihan untuk mengurangi peradangan.
"Jangan dipencet-pencet, karena radang bisa hebat," tutur Eddy.
"Jerawat kekinian" pantang dipencet
11 Agustus 2016 17:39 WIB
(ellywa/wikipediacommons)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: