Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Probolinggo, Anung Widiarto mengatakan bahwa erupsi Gunung Bromo belum membahayakan para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bromo, Semeru dan sekitarnya.
"Dari dulu Bromo memang terus erupsi, dan kami pastikan tidak berbahaya, jadi wisatawan silakan berkunjung, asalkan mentaati aturan yang berlaku, seperti tidak mendekati kawah Bromo setidaknya satu kilometer," kata Anung Widiarto di Jakarta, Kamis.
Saat menghadiri konferensi Jazz Gunung Bromo, ia juga menjelaskan bahwa khusus untuk pergelaran jazz gunung, lokasi masih aman dan jauh dari erupsi.
Ia menjelaskan bahwa antara lokasi acara Jazz Gunung dengan kawah Bromo berjarak lebih dari enam kilometer, sehingga jauh dari ancaman erupsi.
Jazz Gunung Bromo merupakan event tahunan yang sekarang sudah mulai memasuki tahun kedepalan dalam penyelenggaraan. Bertempat di Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Wonotoro, Kabupaten Probolinggo.
Jazz Gunung kali ini bertemakan "Pesta Merdeka Di Puncak Jazz Raya" yang bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia.
Selama dua hari penikmat musik akan disuguhi penampilan musisi ternama dari dalam dan luar negeri, di antaranya Dwiki Dharmawan Jazz Connection, Ermy Kullit. Ian Scionti Trio, Shaggy Dog, The Groove, Ring of Fire featuring Bonita dan Ricad Hutapea, Penny Candarini, Samba Sunda dan Nial Djuliarso trio featuring Arief Setiadi.
"Jazz Gunung selalu menjadi salah satu event andalan kami, mulai dari penginapan, perlengkapan gunung, camping dan sebagainya kami sediakan di sana, sehingga pengunjung bisa membeli di lokasi yang tentunya berdampak baik secara ekonomi, bagi masyarakat sekitar," kata Anung.
Ia berharap potensi wisata di Bromo bisa menggema di nasional dan internasional, dan masyarakat tidak salah terima tentang maksud dari erupsi Bromo, bahwa ia pastikan memang tidak terlalu berbabahaya.
Erupsi Bromo tidak membahayakan wisatawan
11 Agustus 2016 17:09 WIB
Ilustrasi - Erupsi Bromo (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/15).
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: