London (ANTARA News) - Manajer Arsenal lebih memilih bersikap realistis, ketimbang menjadi sosok dengan predikat tong kosong berbunyi nyaring ketika merespon fakta bahwa Leicester City keluar sebagai juara Liga Inggris musim 2015/16.
Tong kosong berbunyi nyaring berlawanan dengan sikap realistis yang mengatakan apa adanya tanpa membesar-besarkan inti soal. Wenger "tidak merasa bersalah" lantaran gagal menghantar Arsenal keluar sebagai juara Liga Inggris, sebagaimana dikutip dari laman timeslive.
Sikap Wenger itu seakan menjawab kritik yang tidak jarang dilontarkan oleh fans Arsenal. Sang profesor, julukan bagi manajer asal Prancis itu, dituding bertanggungjawab atas kegagalan The Gunners di musim lalu.
Wenger tidak ingin menjadi sosok yang berpredikat tong kosong berbunyi nyaring, karena tantangan di Liga Inggris demikian kompetitif di musim mendatang, terlebih dengan kehadiran sejumlah manajer "kelas dunia" sebut saja Jose Mourinho (Manchester United), Pep Guardiola (Manchester City), Antonio Conte (Chelsea) dan Juergen Klopp (Liverpool).
"Siapa yang memprediksi bahwa Leicester pada akhirnya keluar sebagai juara di musim lalu? Tidak seorang pun," kata Wenger pula.
"Hari ini, saya katakan bahwa ada tujuh atau delapan tim yang berpeluang keluar sebagai juara liga musim depan. Senantiasa ada klub yang mampu membiat kejutan. Ini mengindikasikan bahwa tujuh atau delapan klub mampu mewujudkan ambisi menjadi juara," kata Wenger.
"Semua klub punya segudang pengalaman di musim lalu. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Leicester."
"Anda dapat menerima dan memahami jika kalah melawan City, United, Liverpool atau Tottenham, dan klub-klub besar lain. Di sini dan sekarang anda harus mengalahkan Leicester," kata Wenger.
Wenger dan tong kosong berbunyi nyaring
11 Agustus 2016 14:47 WIB
Manajer Arsenal Arsene Wenger (REUTERS / Eddie Keogh)
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: