Jembrana (ANTARA News) - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya batal menghadiri Hari Konservasi Alam Nasional di Jembrana, Bali, karena pesawatnya mengalami penundaan sekitar 90 menit akibat pengoperasian Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang bermasalah.

"Saya mewakili Ibu Menteri memohon maaf kepada semua undangan peringatan Hari Konservasi Alam Nasional hari ini dan semua peserta jambore nasional konservasi alam karena ada masalah pengoperasian Terminal 3 di Bandara Soekarno Hatta, Selasa malam," kata Tachrir Fathoni, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK di Jembrana, Rabu.

Informasi yang beredar, Menteri LHK rencananya terbang dengan pesawat Garuda Indonesia pada Selasa malam. Namun akibat masalah pengoperasian Terminal 3 yang mengakibatkan penundaan hingga lebih dari 90 menit menteri akhirnya batal terbang ke Bali.

Rencananya, Menteri Siti Nurbaya menghadiri Hari Konservasi Alam Nasional yang tahun ini diadakan di Taman Nasional Bali Barat. Dalam kegiatan tersebut, menteri akan memberikan penghargaan kepada pendekar konservasi alam dari berbagai daerah, dan memberikan penghargaan kepada pemenang lomba karya tulis dan foto tentang konservasi alam.

Selain itu, menteri rencananya akan memberikan indukan jalak bali hasil penangkaran kepada masyarakat, pelepasliaran burung jalak bali dan transplantasi karang diakhiri dengan pelepasliaran menjangan.

Oleh karena menteri tidak hadir maka semua kegiatan menteri diwakilkan kepada Tachrir Fathoni, Dirjen KSDAE.

Beberapa peserta jambore nasional konservasi alam di Bali Barat kecewa dengan ketidakhadiran menteri. "Kami kecewa menteri Siti Nurbaya tidak dapat hadir dan mendengarkan deklarasi kami pecinta dan pejuang konservasi alam, namun kami dapat memahaminya," kata Ilham Iskandar Zein, pembaca deklarasi peserta jambore, juara kader konservasi alam tahun 2013.

"Beda jika menteri yang menyerahkan langsung penghargaan kepada kami, namun mau bagaimana lagi. Kami bisa pahami menteri batal datang ke acara ini karena adanya masalah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta," kata Syarif Abdul Hakim, kader desa binaan konservasi Balai Taman Nasional Gunung Gede, Pangrango.