Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional melirik mantan Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan sebagai kandidat yang layak maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
"Pak Jonan memang sangat menarik dan layak menjadi salah satu alternatif kandidat untuk calon pemimpin di Jatim, ujar Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Jonan yang baru akhir bulan Juli diganti jabatannya oleh Presiden Joko Widodo itu dikenal mampu membalikkan keadaan dari yang tadinya negatif menjadi positif.
"Bukti saat dia sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia sudah menunjukkan bagaimana kualitas dan kemampuan Pak Jonan saat memimpin," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, faktor layaknya Jonan tampil sebagai kandidat adalah putra daerah karena dibesarkan dan menempuh pendidikan lama di Surabaya.
Kendati demikian, politisi yang sebelumnya berkarir di bidang keuangan tersebut menegaskan bahwa PAN memiliki mekanisme dan aturan saat memilih seorang kandidat untuk dimajukan di Pilkada.
Salah satu pertimbangan yang menjadi pengaruh bagi PAN, kata dia, adalah hasil survei karena dinilai merupakan representatif serta mewakili masyarakat setempat.
"Calon yang diusung harus sejalan dengan PAN, terutama kader eksternal atau berasal dari luar partai. Tapi bagaimanapun juga, kader internal yang menjadi pilihan utama," kata alumnus Universitas Indonesia tersebut.
Disinggung nama-nama lainnya, Eddy Soeparno menegaskan ada tiga nama kader internal yang dinilai layak maju dan menjadi penguasa Jatim, yaitu Bupati Bojonegoro Suyoto, mantan Bupati Lamongan Masfuk, dan artis sekaligus anggota DPR RI Anang Hermansyah.
"Kalau di kader eksternal selain Jonan, nama Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menjadi alternatif dan diperhitungkan karena pengalaman dan kualitasnya memimpin," katanya.
Ignasius Jonan kandidat PAN di Pilkada Jatim
9 Agustus 2016 20:06 WIB
Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: