Impor ilegal tantangan IKM tenun Indonesia
9 Agustus 2016 16:40 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Mufidah Jusuf Kalla memperhatikan kain tenun Baduy ketika meninjau “Pameran Wastra Tenun Nusantara†di Kementerian Perindustrian, Jakarta. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Adanya serbuan produk impor ilegal dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi tantangan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) tenun di Indonesia, demikian disampaikan Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla.
“Upaya perlindungan terhadap IKM tenun akan mampu melestarikan budaya kita dan tenun merupakan produk warisan budaya yang potensial dikembangkan ke depannya. Untuk itu, harus terus diperhatikan, terutama pembinaan melalui regenerasi perajin,” kata Mufidah Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa.
Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla ini menyampaikan hal tersebut pada Pameran Wastra Tenun Nusantara” di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Sampai saat ini, lanjut Mufidah, Dekranas telah melakukan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan tenun dari pelaku industri nasional melalui pengembangan kreativitas berbasis budaya dan kekayaan lokal.
Mufidah mengharapkan, penyelenggaraan Pameran Wastra Tenun Nusantara dapat memperkenalkan, mempromosikan serta mendukung produk-produk terbaik dari para perajin binaan Dekranas.
Terutama, produk kain tenun, sehingga kerajinan kain tenun di setiap daerah akan dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat baik dalam negeri ataupun luar negeri khususnya perkembangan kreativitas dan keunikan kain tenun Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Plt. Dirjen IKM mengatakan, dukungan promosi tenun terus dijalankan oleh Kemenperin melalui penyelenggaraan Swarna Fest secara berkesinambungan. “Event ini bekerjasama dengan desainer profesional yang concern dalam pengembangan tenun, selain mengeksplorasi ragam motif yang dimulai dari NTT hingga pada belahan nusantara,” paparnya.
Kegiatan tersebut sekaligus mempromosikan bermacam variasi warna alam yang saat ini menjadi trend dalam fashion sehingga mengarahkan IKM tenun untuk menjadi industri yang ramah lingkungan, menghormati para perajin atau pekerja serta menjual dengan harga yang rasional. “Upaya itu untuk memenuhi nilai-nilai dalam pencapaian ethical industry,” ujarnya.
Pameran Wastra Tenun Nusantara diselenggarakan selama empat hari, tanggal 9-12 Agustus 2016 yang dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Pameran ini mengikutsertakan 40 peserta IKM binaan Dekranas dari berbagai daerah, antara lain Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, NTB, NTT dan lain-lain .
Para peserta menampilkan aneka produk kain tenun, fesyen produk penunjang seperti, aksesoris, perhiasan, dan dekorasi rumah yang sebagian didominasi oleh produk binaan dari Dekranas dan Dekranasda.
“Upaya perlindungan terhadap IKM tenun akan mampu melestarikan budaya kita dan tenun merupakan produk warisan budaya yang potensial dikembangkan ke depannya. Untuk itu, harus terus diperhatikan, terutama pembinaan melalui regenerasi perajin,” kata Mufidah Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa.
Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla ini menyampaikan hal tersebut pada Pameran Wastra Tenun Nusantara” di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Sampai saat ini, lanjut Mufidah, Dekranas telah melakukan kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan tenun dari pelaku industri nasional melalui pengembangan kreativitas berbasis budaya dan kekayaan lokal.
Mufidah mengharapkan, penyelenggaraan Pameran Wastra Tenun Nusantara dapat memperkenalkan, mempromosikan serta mendukung produk-produk terbaik dari para perajin binaan Dekranas.
Terutama, produk kain tenun, sehingga kerajinan kain tenun di setiap daerah akan dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat baik dalam negeri ataupun luar negeri khususnya perkembangan kreativitas dan keunikan kain tenun Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Plt. Dirjen IKM mengatakan, dukungan promosi tenun terus dijalankan oleh Kemenperin melalui penyelenggaraan Swarna Fest secara berkesinambungan. “Event ini bekerjasama dengan desainer profesional yang concern dalam pengembangan tenun, selain mengeksplorasi ragam motif yang dimulai dari NTT hingga pada belahan nusantara,” paparnya.
Kegiatan tersebut sekaligus mempromosikan bermacam variasi warna alam yang saat ini menjadi trend dalam fashion sehingga mengarahkan IKM tenun untuk menjadi industri yang ramah lingkungan, menghormati para perajin atau pekerja serta menjual dengan harga yang rasional. “Upaya itu untuk memenuhi nilai-nilai dalam pencapaian ethical industry,” ujarnya.
Pameran Wastra Tenun Nusantara diselenggarakan selama empat hari, tanggal 9-12 Agustus 2016 yang dibuka untuk umum mulai pukul 09.00-17.00 WIB. Pameran ini mengikutsertakan 40 peserta IKM binaan Dekranas dari berbagai daerah, antara lain Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, NTB, NTT dan lain-lain .
Para peserta menampilkan aneka produk kain tenun, fesyen produk penunjang seperti, aksesoris, perhiasan, dan dekorasi rumah yang sebagian didominasi oleh produk binaan dari Dekranas dan Dekranasda.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: