Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta optimistis kinerja perekonomian nasional bisa tumbuh lebih tinggi dari potensinya dengan mendorong potensi dari sektor kemaritiman.

"Peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat masih ada," kata Arif dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.

Arif mengatakan bidang yang sangat berpotensi untuk mendorong optimalisasi perekonomian dan berada dalam kajian KEIN adalah sektor kemaritiman dan perikanan.

"Industri perikanan sedang dalam proses pembahasan kebijakan saat ini. Kami menganggap perikanan sebagai bagian kemaritiman Indonesia dapat bergerak cepat untuk mendukung perekonomian nasional," kata Arif.

Menurut Arif, KEIN mencoba untuk mendorong minat investor ke bidang usaha yang memiliki daya saing tinggi dan permanen seperti sektor kemaritiman dan perikanan.

Potensi lainnya, kata dia, berasal dari sektor pertanian, apalagi data Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) menyatakan tidak ada kemarau pada tahun berikutnya.

Arif memastikan kondisi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan palawija agar kondisi ekonomi Indonesia di triwulan III dan IV tetap stabil, bahkan menanjak.

Selain itu, bidang lain yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek adalah sektor konstruksi karena pembangunan infrastruktur akan terus berlangsung sampai akhir 2016.

Namun, investasi sektor infrastruktur hanya bersifat sesaat dan tidak kokoh, sehingga perlu kebijakan untuk mengarahkan investasi ke sektor manufaktur seperti perikanan.

"Selama ini fokus investasi diarahkan ke industri infrastruktur. Padahal yang diketahui, sumbangan dari industri infrastruktur ke pendapatan ekonomi nasional hanya 18 persen-19 persen," tambah Arif.

Menurut dia, investasi bidang manufaktur yang diarahkan sesuai potensi Indonesia di sumber daya alam dan manusia, dapat menyumbang sekitar 35-40 persen untuk perekonomian negara.