Bogor (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Profesor Mohamad Nasir membuka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke XXIX atau 29 yang diselenggarakan di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, 8-11 Agustus 2016.

"Pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah peserta, yang biasanya diikuti 100 perguruan tinggi menjadi 145 perguruan tinggi," ujar Nasir.

Nasir mengatakan Pimnas tersebut untuk mencari bibit unggul dari anak-anak bangsa Indonesia.

"Semua proposal kami terima, ada proposal kewirausahaan, riset dan pengabdian pada masyarakat, tujuannya agar kemampuan akademik bisa digali. Kami ajak mahasiswa jujur bersama dosen, dalam riset-riset ini ada hilirisasi dan komersialisasi."

Dia berharap dengan adanya Pimnas ini semakin banyak hasil riset yang bisa menjadi inovasi dan dikomersialisasikan. Hal itu sangat berperan dalam meningkatkan daya saing bangsa.

"Perguruan tinggi juga akan berkompetisi melalui Pimnas ini," kata Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.

Pihak Kemristekdikti akan memberikan pendampingan pada tim yang memiliki riset yang memiliki potensi untuk dikomersialisasikan.

Pimnas merupakan ajang forum ilmiah dan komunikasi produk kreasi serta sarana silaturahmi antar mahasiswa di Indonesia melalui penyajian karsa, cipta, teknologi, penelitian dan karya dari PKM.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Dr Yonny Koesmaryono, mengatakan peserta Pimnas akan dibagi ke dalam 22 kelas presentasi yang meliputi enam kelas PKM penelitian eksakta, dua kelas PKM penelitian sosial humaniora, empat kelas PKM kewirausahaan, empat kelas PKM pengabdian kepada masyarakat, empat kelas PKM Karsa Cipta, satu kelas PKM penerapan teknologi dan satu kelas PKM gagasan tertulis.

"Pimnas XXIX diharapkan dapat memberi warna penyelenggaraan Pimnas yang tidak hanya bernuansa kompetisi yang adil, namun juga menekankan kepada persatuan dan kebersamaan," kata Yonny Koesmaryono.