Calya segera meluncur, bagaimana nasib Agya?
5 Agustus 2016 18:15 WIB
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat, Selasa (2/8). Kolaborasi Toyota dan Daihatsu yang telah menghasilkan produk Avanza-Xenia dan Rush-Terios, saat ini memiproduksi kendaraan dengan kandungan lokal yang mencapai 94%. (ANTARA FOTO/Audy Alwi/pd/16)
Jakarta (ANTARA News) - Toyota Astra Motor akan meluncurkan All New Calya untuk pertama kalinya ke hadapan konsumen pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016.
All New Calya, mobil dari segmen entry level sudah menggunakan mesin Dual VVT-i berkapasitas mesin 1.200cc yang menawarkan efisiensi bahan bakar, lebih bertenaga, responsif dengan putaran mesin tetap halus.
Mobil low cost-green car (LCGC) berkapasitas tujuh penumpang itu bahkan sudah ditargetkan bisa terjual 7.000 unit per bulan.
Di sisi lain, kehadiran Calya bisa saja "memakan" penjualan Agya mengingat kedua kendaraan ini sama-sama menyasar konsumen pembeli mobil pertama (first car buyer).
"Kalau dibilang ada kanibalisasi, saya rasa ada. Tapi saya lihat sedikit sekali karena Agya dan Calya segmennya jelas berbeda," kata Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor di Jakarta, Jumat.
Henry menjelaskan sasaran konsumen Toyota Agya adalah mereka yang belum menikah, berkuliah atau sebagai mobil tambahan. Sedangkan konsumen Calya terarah pada pembeli pertama, terutama yang baru berkeluarga dan baru pertama kali membeli mobil.
Penurunan Agya
Henry menerangkan kehadiran Calya memang memanjakan konsumen, artinya konsumen memiliki banyak pilihan mobil penumpang dengan harga terjangkau meskipun menimbulkan potensi penurunan penjualan Agya jika pembeli memilih Calya.
"Penjualan Agya dengan adanya Calya akan ada sedikit penurunan tapi tidak signifikan karena marketnya di semester dua akan tumbuh. Segmennya juga berbeda," terang Henry.
Henry melanjutkan bahwa Agya memiliki market share sebesar 39 persen di segmen hatchback entry dengan total market sebesar 15 persen sampai 17 persen.
Tidak hanya itu, Calya juga bisa sedikit "menggoyang" penjualan Toyota Avanza tipe terendah karena posisi harga Calya berada di tengah-tengah antara Avanza dan Agya.
"Kalau bicara ada atau tidak (menggangu Avanza), pasti ada. Tapi jumlahnya tidak akan signifikan," menurut dia.
Henry mengatakan Calya memberikan pilihan bagi konsumen entry level yang membutuhkan mobil tujuh penumpang yang selama ini mengandalkan Avanza sebagai pilihan utama.
"Misalnya konsumen butuh kendaraan 7 penumpang tapi yang paling memungkinkan adalah Avanza tipe E, kini ada Calya sebagai pilihan baru," pungkas Henry.
All New Calya, mobil dari segmen entry level sudah menggunakan mesin Dual VVT-i berkapasitas mesin 1.200cc yang menawarkan efisiensi bahan bakar, lebih bertenaga, responsif dengan putaran mesin tetap halus.
Mobil low cost-green car (LCGC) berkapasitas tujuh penumpang itu bahkan sudah ditargetkan bisa terjual 7.000 unit per bulan.
Di sisi lain, kehadiran Calya bisa saja "memakan" penjualan Agya mengingat kedua kendaraan ini sama-sama menyasar konsumen pembeli mobil pertama (first car buyer).
"Kalau dibilang ada kanibalisasi, saya rasa ada. Tapi saya lihat sedikit sekali karena Agya dan Calya segmennya jelas berbeda," kata Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor di Jakarta, Jumat.
Henry menjelaskan sasaran konsumen Toyota Agya adalah mereka yang belum menikah, berkuliah atau sebagai mobil tambahan. Sedangkan konsumen Calya terarah pada pembeli pertama, terutama yang baru berkeluarga dan baru pertama kali membeli mobil.
Penurunan Agya
Henry menerangkan kehadiran Calya memang memanjakan konsumen, artinya konsumen memiliki banyak pilihan mobil penumpang dengan harga terjangkau meskipun menimbulkan potensi penurunan penjualan Agya jika pembeli memilih Calya.
"Penjualan Agya dengan adanya Calya akan ada sedikit penurunan tapi tidak signifikan karena marketnya di semester dua akan tumbuh. Segmennya juga berbeda," terang Henry.
Henry melanjutkan bahwa Agya memiliki market share sebesar 39 persen di segmen hatchback entry dengan total market sebesar 15 persen sampai 17 persen.
Tidak hanya itu, Calya juga bisa sedikit "menggoyang" penjualan Toyota Avanza tipe terendah karena posisi harga Calya berada di tengah-tengah antara Avanza dan Agya.
"Kalau bicara ada atau tidak (menggangu Avanza), pasti ada. Tapi jumlahnya tidak akan signifikan," menurut dia.
Henry mengatakan Calya memberikan pilihan bagi konsumen entry level yang membutuhkan mobil tujuh penumpang yang selama ini mengandalkan Avanza sebagai pilihan utama.
"Misalnya konsumen butuh kendaraan 7 penumpang tapi yang paling memungkinkan adalah Avanza tipe E, kini ada Calya sebagai pilihan baru," pungkas Henry.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: