Pariaman (ANTARA News) - Kapal wisata penyeberangan yang membawa belasan penumpang menuju Pulau Angso Duo di Kota Pariaman, Sumatera Barat, terbalik setelah dihempas ombak tinggi, kata pihak kepolisian setempat, Rabu.

Kapolres Kota Pariaman AKBP Riko Junaldy di Pariaman, Rabu, mengatakan kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 13.15 WIB.

Kapal wisata yang mengangkut 11 penumpang asal Kenagarian Batipuah Kabupaten Tanah Datar tersebut terbalik sekitar 200 meter dari lokasi Muaro setelah dihempas ombak.

"Sekitar 200 meter meninggalkan muara, mesin kapal tiba-tiba mati dan dihempas ombak sehingga belasan penumpang terbalik di tengah laut," kata dia.

Kesebelas penumpang tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dengan sembilan orang mengalami luka ringan sedangkan dua orang masih mendapatkan perawatan medis oleh pihak rumah sakit.

Terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) kapal itu sendiri, Kapolres mengungkapkan penumpang yang diangkut tidak menggunakan pelampung.

"Kami masih menyelidiki lebih dalam kasus tersebut, namun sebelas penumpang memang tidak menggunakan pelampung yang seharusnya wajib digunakan," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi kepada pihak kepolisian, kapal tersebut berangkat dalam keadaan cuaca kurang baik.

Pihak kepolisian membenarkan kapal tersebut sebelumnya sudah dinyatakan dilarang oleh Dinas Perhubungan untuk berangkat namun tetap saja membandel dan memaksakan untuk membawa penumpang.

"Nakhoda kapal tersebut telah kami periksa secara intensif guna penyelidikan lebih dalam," ujarnya.

Kapolres membenarkan kapal tersebut telah terdaftar dan resmi namun tetap melanggar ketentuan SOP yang telah ditetapkan.

Ia merinci 11 korban yang berhasil didata tersebut yaitu Dila (30), Dismiarti (58), Doni (28), Yanti (23), Rahmat (25), Rahmi (20), Yuni (23), Rido (5), Regan (4), Ridwan (15 bulan) dan Rina (39).

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Yota Balad mengatakan kapal tersebut berangkat dari Muaro Pariaman dalam keadaan cuaca kurang baik.

"Petugas setempat telah menegaskan kepada nakhoda kapal agar tidak membawa penumpang namun tetap saja mencuri kesempatan saat jam istirahat," ujarnya

Ia menegaskan akan mencabut izin kapal tersebut sebagai bentuk sanksi yang diberikan kepada oknum yang membandel.

Sebelumnya kejadian yang sama juga terjadi Minggu (29/5) kapal wisata Selat Bunga yang membawa belasan penumpang terbalik di sekitar Bibir Pantai Gandoriah.

Kapal yang membawa 14 penumpang asal Kota Padang tersebut terbalik setelah bagian belakang kapal dihempas ombak besar.