Tanjungpinang, Kepulauan Riau (ANTARA News) - KM Lawit milik PT PELNI kandas di Tanjung Sadap, perairan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa subuh.

"Informasi yang kami dapat, kapal itu kandas setelah berlabuh di tengah laut untuk menurunkan penumpang di Tambelan dari arah Kalimantan Barat, sekitar pukul 04.00 WIB," ucap Hendri, salah seorang warga Tambelan yang dihubungi dari Tanjungpinang.


Penyebab KM Lawit itu kandas belum dapat dipastikan. Bahkan, PT PELNI Cabang Tanjungpinang sebagai operator kapal tidak tahu, dan mereka tahu itu terjadi justru dari wartawan.



"Saya tak tahu, karena tak diinfokan. Tapi setelah mendapat telepon dari wartawan, baru saya mengetahui," ucap Kepala Operasional PT PELNI Cabang Tanjungpinang, Ismed.

Ismed langsung menghubungi Syahbandar Pelabuhan Tambelan, Fattahurrahman, untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Dia lalu tahu kondisi KM Lawit cukup baik, tidak rusak, meski sempat kandas sehingga sudah dapat berlayar kembali.

"Berdasarkan informasi dari pihak Syahbandar, KM Lawit sudah akan berlayar lagi. Karena mungkin tak terlalu parah. Karena sudah bisa jalan, cuma tersangkut," ucapnya.

Perairan di sana cukup dangkal sehingga kapal sebesar KM Lawit tidak bisa bersandar di dermaga. Untuk menaik-turunkan pemakai jasa, mereka harus lego jangkar lebih ke tengah laut.



Sebelumnya, dua kapal lain yang dikelola PT PELNI, yakni KM Sabuk Nusantara 30 dan KM Sabuk 39 pernah kandas di perairan itu.