Tips profil LinkedIn menarik ala Ario Adimas
2 Agustus 2016 17:11 WIB
Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Indosat Ooredoo, M. Ario Adimas, selepas menjadi narasumber diskusi angkatan kerja generasi millenial Indonesia oleh Linkedin di Jakarta, Selasa (2/8/2016). (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Indosat Ooredoo, Mohamad Ario Adimas, mengaku telah merasakan lima tempat kerja dalam tujuh tahun karir profesionalnya.
"Setiap kali saya pindah kerja, bukan karena saya melamar ke tempat lain tetapi karena mendapat ditawari pekerjaan oleh tempat lain," kata Dimas saat menjadi pembicara dalam diskusi tren angkatan kerja generasi millenial Indonesia di Jakarta, Selasa.
Media sosial profesional LinkedIn bagi Dimas berperan besar membukakan kesempatan baru baginya, sebab lewat jalur itulah para headhunters menawarkan pekerjaan baru, yang bahkan hingga saat ini tak kurang dari lima headhunters menghubungi dirinya setiap bulan.
Dimas berbagi beberapa tips untuk membuat profil LinkedIn anda dilirik oleh para headhunters alias perekrut yang disewa oleh perusahaan tertentu untuk mencari kandidat guna mengisi posisi penting di perusahaan tersebut.
"Pertama-tama pastikan anda mencantumkan informasi dasar yang jelas, baik itu dari nama, foto dan tempat bekerja maupun pengalaman bekerja," kata Dimas.
Dimas menjelaskan bahwa penting bagi pengguna LinkedIn untuk mencantumkan secara terperinci setiap pencapaian kerja untuk memperlihatkan rekam jejak secara profesional.
"LinkedIn menyediakan ruang yang luas, jadi sebisa mungkin isi pencapaian kerja ini secara terperinci jangan cuma bicara tugas dan kewajiban tapi apa peran penting anda menyukseskan proyek-proyek tertentu," katanya.
Kemudian Dimas menyarankan agar anda meluangkan waktu untuk mengisi skill ataupun kolom keterampilan yang dimiliki, dengan demikian ketika anda melamar kerja pihak perusahaan tak perlu melakukan wawancara kerja berlebih untuk menilai kredibilitas anda.
Satu hal penting lain adalah biasakan meninggalkan testimoni atau rekomendasi terhadap koneksi anda di LinkedIn agar mendapat balasan testimoni ataupun rekomendasi di halaman profil anda.
"Jadi pastikan anda pernah melakukan satu proyek bersama orang bersangkutan dan mereka puas atas hasilnya, jika anda yang memberi testimonial lebih dulu, kemungkinan besar dengan hubungan yang baik dia akan mengisi testimonial anda," kata Dimas.
"Penting untuk diingat, jangan biarkan kolom testimonial dipenuhi oleh teman-teman sekantor anda. Itu keliru," ujarnya menambahkan.
Bagi pencari kerja yang belum berpengalaman atau pre-profesional, Dimas mengingatkan anda bisa mencantumkan berbagai proyek, sertifikat pelatihan hingga pengalaman magang yang pernah anda peroleh selama mengenyam masa perkuliahan.
"Setiap kali saya pindah kerja, bukan karena saya melamar ke tempat lain tetapi karena mendapat ditawari pekerjaan oleh tempat lain," kata Dimas saat menjadi pembicara dalam diskusi tren angkatan kerja generasi millenial Indonesia di Jakarta, Selasa.
Media sosial profesional LinkedIn bagi Dimas berperan besar membukakan kesempatan baru baginya, sebab lewat jalur itulah para headhunters menawarkan pekerjaan baru, yang bahkan hingga saat ini tak kurang dari lima headhunters menghubungi dirinya setiap bulan.
Dimas berbagi beberapa tips untuk membuat profil LinkedIn anda dilirik oleh para headhunters alias perekrut yang disewa oleh perusahaan tertentu untuk mencari kandidat guna mengisi posisi penting di perusahaan tersebut.
"Pertama-tama pastikan anda mencantumkan informasi dasar yang jelas, baik itu dari nama, foto dan tempat bekerja maupun pengalaman bekerja," kata Dimas.
Dimas menjelaskan bahwa penting bagi pengguna LinkedIn untuk mencantumkan secara terperinci setiap pencapaian kerja untuk memperlihatkan rekam jejak secara profesional.
"LinkedIn menyediakan ruang yang luas, jadi sebisa mungkin isi pencapaian kerja ini secara terperinci jangan cuma bicara tugas dan kewajiban tapi apa peran penting anda menyukseskan proyek-proyek tertentu," katanya.
Kemudian Dimas menyarankan agar anda meluangkan waktu untuk mengisi skill ataupun kolom keterampilan yang dimiliki, dengan demikian ketika anda melamar kerja pihak perusahaan tak perlu melakukan wawancara kerja berlebih untuk menilai kredibilitas anda.
Satu hal penting lain adalah biasakan meninggalkan testimoni atau rekomendasi terhadap koneksi anda di LinkedIn agar mendapat balasan testimoni ataupun rekomendasi di halaman profil anda.
"Jadi pastikan anda pernah melakukan satu proyek bersama orang bersangkutan dan mereka puas atas hasilnya, jika anda yang memberi testimonial lebih dulu, kemungkinan besar dengan hubungan yang baik dia akan mengisi testimonial anda," kata Dimas.
"Penting untuk diingat, jangan biarkan kolom testimonial dipenuhi oleh teman-teman sekantor anda. Itu keliru," ujarnya menambahkan.
Bagi pencari kerja yang belum berpengalaman atau pre-profesional, Dimas mengingatkan anda bisa mencantumkan berbagai proyek, sertifikat pelatihan hingga pengalaman magang yang pernah anda peroleh selama mengenyam masa perkuliahan.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: