Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, batal menemui para pendukung klub sepak bola Persebaya 1927 atau Bonek, yang semula direncanakan di Stadion Tugu Koja, Jakarta Utara, pada Selasa pukul 14.00 WIB.

"Saya semestinya ke Stadion Tugu untuk bertemu teman-teman Bonek karena saya harus mendampingi presiden Tajikistan untuk kembali ke negaranya. Saya harus mengawal beliau sebagai tamu negara," kata Nahrawi, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Selasa.

Meskipun tidak dapat menemui Bonek secara langsung, dia berjanji akan mengirim wakil, yang akan mencatat harapan para pendukung klub asal kota Surabaya itu menjelang Kongres Luar Biasa PSSI, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta mulai Rabu (3/8).

"Kita tidak dapat berandai-andai. Saya akan melihat perkembangan hasil Kongres PSSI. Jika aspirasi Bonek diterima, berarti akan ada materi baru dalam Kongres PSSI tentang harapan klub-klub yang pernah dirugikan dalam sejarah persepakbolaan Indonesia," kata dia.

Dia berharap para peserta KLB PSSI benar-benar mendengarkan aspirasi dari Bonek yang telah hadir di Jakarta. "Kami menghormati mereka sebagai tamu di Jakarta. Kami juga berterima kasih kepada Jakmania yang telah menyambut Bonek dengan baik serta kepada Kepolisian Indonesia yang telah mengawal Bonek," kata Menpora.

Sekitar 3.000 orang Bonek datang di Jakarta pada Selasa dini hari untuk menggelar aksi unjuk rasa selama dua hari. Aksi itu merupakan upaya para Bonek agar PSSI dan Kemenpora mengakui klub Persebaya 1927.