Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo menyoroti permasalahan kekurangan bayar yang seharusnya diberikan kepada produsen pupuk sehingga diharapkan persoalan itu diharapkan dapat dituntaskan segera.

"Setelah kami melihat dan mendengar langsung dari pihak PIM (Pupuk Iskandar Muda) kami mendapati bahwa ada kekurangan bayar dari pemerintah ke para produsen pupuk, termasuk PT PIM, yang totalnya sekitar Rp2 triliun," kata Edhy Prabowo dalam rilisnya di Jakarta, Senin.

Sebelumnya diberitakan, Edhy Prabowo memimpin delegasi Komisi IV DPR RI yang meninjau gudang PT PIM di Banda Aceh, Senin (1/8) ini.

Menurut Edhy, kedatangan delegasi Komisi IV DPR RI salah satunya adalah dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan kepada mitra kerja DPR.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, dana atau pembayaran itu sangat berguna sekali untuk para produsen pupuk, terutama untuk mengembangkan usahanya.

Untuk itu, ujar dia, diharapkan pemerintah pusat dapat segera melunasi kekurangan bayar tersebut, antara lain dengan dengan memasukkannya dalam APBN mendatang.

"Sebelumnya para produsen pupuk, termasuk PT PIM kondisinya seperti mati suri. Namun belakangan sudah mulai bangkit dan bergerak. Tentunya kondisi yang menggembirakan ini harus terus didukung dan didorong, salah satunya melalui kebijakan anggaran," katanya.

Sebagaimana diwartakan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan menginginkan pemerintah benar-benar dapat memastikan penyaluran benih dan pupuk kepada petani yang membutuhkan dapat berjalan dengan lancar menyambut musim tanam.

"Ketersediaan stok benih saat ini sudah mencukupi. Tetapi, yang jadi masalah sering kali terhambat penyalurannya," kata Daniel Johan.

Menurut dia, pihaknya ingin memastikan bahwa di lapangan seluruh penyaluran berbagai hal yang dibutuhkan petani dapat berjalan dengan baik sehingga tidak menghambat masa tanam tahun ini.

Politisi PKB itu mengingatkan bahwa penyaluran benih yang tersumbat tentu saja bakal mengganggu siklus masa tanam yang dilakukan para petani di berbagai daerah di Tanah Air.

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia siap mengamankan musim tanam untuk mendukung program pemerintah dalam rangka Ketahanan Pangan dan untuk persiapan memasuki musim tanam kedua di tahun ini.

"Kami terus meningkatkan kualitas sistem monitoring stok agar lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stok pupuk di daerah-daerah," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin lewat siaran pers diterima di Jakarta, Jumat (15/7).

Pupuk Indonesia selaku holding BUMN Pupuk telah menyiapkan pupuk yang siap pakai dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, ketersediaan pupuk yang ada sebanyak 2 juta ton dan dapat menjamin kebutuhan pupuk hingga empat bulan ke depan.