Pontianak (ANTARA News) - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, menyatakan, migrasi atau perpindahan pemakaian BBM jenis solar ke dexlite berdampak meringankan beban subsidi.

"Dengan begitu, Pertamina telah bekerja keras dan mampu meringankan beban pemerintah dalam hal berkurangnya subsidi negara untuk BBM khususnya subsidi solar," kata Zakaria, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Ia menilai, program dari Pertamina itu sudah cukup bagus menekan besaran subsidi negara untuk BBM.
Berdasarkan data Pertamina, pemakaian dexlite sebesar 200.000 liter/hari atau telah meringankan subsidi BBM solar sebesar 15 persen.

Dexlite merupakan bahan bakar diesel dengan spesifikasi, kualitas, dan harga di antara Pertaminadex dan solar dengan angka cetana 51 atau lebih tinggi dari solar dengan cetana 48," kata Manajer Pemasaran BBM Wilayah VI Kalimantan, Asep Wicaksono.

Selain itu, kandungan sulfur dexlite hanya maksimum 1.200 ppm, dibandingkan dengan solar yang maksimum 2.000 ppm, jelasnya.

"Sehingga dengan karateristik tersebut dexlite sangat cocok untuk kendaraan-kendaraan diesel modern," ungkapnya.