Kemenpora ingatkan atlet Indonesia terkait keamanan di Rio
31 Juli 2016 22:08 WIB
Atlet bulu tangkis debby Susanto memberikan hormat kepada bendera merah putih ketika mengikuti pengukuhan dan pelepasan kontingen Olimpiade di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (21/6/2016). Sebanyak 26 atlet akan mewakili Indonesia untuk berlaga pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil pada Agustus mendatang. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengingatkan atlet Indonesia yang bertanding di Olimpiade terkait keamanan di tempat perhelatannya di Rio de Janeiro, Brazil.
"Kendati keadaan di sana oke menurut IOC dan laporan Dubes Indonesia di Brazil, tapi bukan berarti semua beres dan tidak ada pernak-pernik, ini harus diperhatikan," kata Deputi IV Bidang Olah Raga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto saat dihubungi, Jakarta, Sabtu.
Masalah keamanan tersebut, kata Gatot, perlu diperhatikan seluruh tim Olimpiade karena pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa situasi di Brazil bisa dikatakan masih fluktuatif seperti ada pemogokan di beberapa tempat.
"Tapi menurut beliau yang melegakan adalah rakyat Brazil tidak ingin kehilangan momentum Olimpiade," ujar dia.
Lebih lanjut Kemenpora mengimbau para atlet agar tidak berkeliaran keluar penginapan atau arena jika tidak diperlukan meskipun telah dikawal keamanan terutama ke tempat yang tidak terlalu aman.
"Jadi kami minta pak Raja Sapta Oktohari agar dia cerewet ampun-ampunan dan memastikan bahwa dari menit ke menit dia memantau tim walau ada jaminan dari pemerintah Brazil atas keamanan atlet, official dan pelatih benar dilindungi oleh 20 ribu petugas kepolisian yang dikerahkan," ucap Gatot.
Selain mempercayakan pada tim di Rio, Gatot menjelaskan tim olimpiade akan dibantu oleh pihak Kedutaan Indonesia di Brazil yang membuka kantor sementara di Rio de Janeiro selama gelaran olimpiade.
"Ini kami juga harus menyampaikan rasa terima kasih bagi KBRI yang sesungguhnya berkantor di Brazilia, namun membuka kantor sementara di Rio selama Olimpiade dan anggarannya langsung oleh Kementerian Luar Negeri dengan tujuan mengawal tim kita," ucapnya.
"Kendati keadaan di sana oke menurut IOC dan laporan Dubes Indonesia di Brazil, tapi bukan berarti semua beres dan tidak ada pernak-pernik, ini harus diperhatikan," kata Deputi IV Bidang Olah Raga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto saat dihubungi, Jakarta, Sabtu.
Masalah keamanan tersebut, kata Gatot, perlu diperhatikan seluruh tim Olimpiade karena pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa situasi di Brazil bisa dikatakan masih fluktuatif seperti ada pemogokan di beberapa tempat.
"Tapi menurut beliau yang melegakan adalah rakyat Brazil tidak ingin kehilangan momentum Olimpiade," ujar dia.
Lebih lanjut Kemenpora mengimbau para atlet agar tidak berkeliaran keluar penginapan atau arena jika tidak diperlukan meskipun telah dikawal keamanan terutama ke tempat yang tidak terlalu aman.
"Jadi kami minta pak Raja Sapta Oktohari agar dia cerewet ampun-ampunan dan memastikan bahwa dari menit ke menit dia memantau tim walau ada jaminan dari pemerintah Brazil atas keamanan atlet, official dan pelatih benar dilindungi oleh 20 ribu petugas kepolisian yang dikerahkan," ucap Gatot.
Selain mempercayakan pada tim di Rio, Gatot menjelaskan tim olimpiade akan dibantu oleh pihak Kedutaan Indonesia di Brazil yang membuka kantor sementara di Rio de Janeiro selama gelaran olimpiade.
"Ini kami juga harus menyampaikan rasa terima kasih bagi KBRI yang sesungguhnya berkantor di Brazilia, namun membuka kantor sementara di Rio selama Olimpiade dan anggarannya langsung oleh Kementerian Luar Negeri dengan tujuan mengawal tim kita," ucapnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: