Gudang DKP Mukomuko hangus terbakar
31 Juli 2016 15:39 WIB
Dokumentasi: Kebakaran Gudang Di Bogor Pekerja gudang menyelamatkan sisa barang yang masih tersisa setelah kebakaran di gudang kardus di Jalan Pahlawan, Empang, Kota Bogor, Jawa Barat (22/4/2016). Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Mukomuko (ANTARA News) - Sebuah gudang peralatan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB terbakar.
"Gudang yang terbakar itu menyimpan bantuan berbagai peralatan untuk pengembangan budi daya perikanan darat," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat, di Mukomuko, Minggu.
Ia menyebutkan, berbagai bantuan peralatan dalam gudang itu, yakni sebanyak 154 tarpal, alat-alat Balai Benih Ikan (BBI), sepatu bot, mesin sedot air, ember, dan keranjang.
Ia mengatakan, bantuan yang dibeli akhir tahun 2015 itu rencananya dibagikan pada tahun ini kepada kelompok nelayan yang tersebar di daerah itu.
"Kami belum membagikan bantuan itu karena menunggu SK bupati terkait penetapan kelompok nelayan penerima bantuan," ujarnya.
Pihaknya belum menghitung total kerugian materi akibat peristiwa kebakaran gudang tersebut.
Ia menerangkan, berbagai bantuan peralatan alat tangkap seperti jaring, piber, dan dokumen dinas yang berada di ruangan yang berada dekat gudang itu sudah dikeluarkan semuanya.
"Tidak ada dokumen dinas yang terbakar," ujarnya.
Pihaknya belum tahu penyebab kebakaran. Karena, petugas dan pegawai instansi itu datang setelah api menghanguskan gudang tersebut
"Gudang yang terbakar itu menyimpan bantuan berbagai peralatan untuk pengembangan budi daya perikanan darat," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat, di Mukomuko, Minggu.
Ia menyebutkan, berbagai bantuan peralatan dalam gudang itu, yakni sebanyak 154 tarpal, alat-alat Balai Benih Ikan (BBI), sepatu bot, mesin sedot air, ember, dan keranjang.
Ia mengatakan, bantuan yang dibeli akhir tahun 2015 itu rencananya dibagikan pada tahun ini kepada kelompok nelayan yang tersebar di daerah itu.
"Kami belum membagikan bantuan itu karena menunggu SK bupati terkait penetapan kelompok nelayan penerima bantuan," ujarnya.
Pihaknya belum menghitung total kerugian materi akibat peristiwa kebakaran gudang tersebut.
Ia menerangkan, berbagai bantuan peralatan alat tangkap seperti jaring, piber, dan dokumen dinas yang berada di ruangan yang berada dekat gudang itu sudah dikeluarkan semuanya.
"Tidak ada dokumen dinas yang terbakar," ujarnya.
Pihaknya belum tahu penyebab kebakaran. Karena, petugas dan pegawai instansi itu datang setelah api menghanguskan gudang tersebut
Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: