Palangka Raya (ANTARA News) - Legislator Indonesia Hamdani mendukung resolusi yang telah disusun delegasi sidang Asian Parliamentary Assembly dalam memberantas kemiskinan di seluruh Dunia, khususnya negara berkembang.
Dukungan itu karena isu memberantas kemiskinan sejak awal menjadi fokus dan selalu disampaikan perwakilan DPR RI dalam sidang APA tersebut, kata Hamdani melalui rilis usai menghadiri pertemuan internasional yang berlangsung 25-29 Juli 2016 di Pakistan, Sabtu.
"Saat saya berpidato di sidang APA itu juga menegaskan pemberantasan kemiskinan sangat penting untuk dilaksanakan sekarang ini. Sebab, kemiskinan tantangan global terbesar yang melanda negara-negara berkembang," bebernya.
Legislator dari Partai Nasdem itu menuturkan, dalam sidang di Phnom Penh, resolusi pada kemiskinan di Asia telah menggarisbawahi peran penting parlemen, baik advokasi maupun alifungsi penampakan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan, terutama memberantas kemiskinan.
Anggota Komisi IV DPR RI ini mengatakan, dalam pidato di sidang itu juga disampaikan parlemen yang tergabung di APA mengakui kemiskinan merupakan hasil dari berbagai proses ekonomi, politik, dan kelembagaan yang dapat membuat orang miskin, bahkan lebih miskin, serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
"Intinya, anggota parlemen dalam APA berkewajiban memastikan keberhasilan SDGs, dan target melalui, antara lain mengalokasikan anggaran yang cukup, selain mengadopsi peraturan relevan dan pengawasan hasil-hasilnya," ucap Hamdani.
Anggota DPR RI asal provinsi Kalimantan Tenga ini merupakan delegasi sekaligus diutus DPR RI menghadiri sidang APA Standing Committee Meeting on Economic and Sustainable Development Affairs.
"Saya bersama Tjatur Sapto Edy dari Fraksi PAN di DPRD mengikuti Asian Parliamentary Assembly (APA) sesuai keputusan Rapat Pimpinan Badan Kerja Sama AntarParlemen (BKSAP), 9 Juni 2016," demikian Hamdani.
Legislator Indonesia dukung resolusi APA berantas kemiskinan
30 Juli 2016 22:54 WIB
- (FOTO ANTARA News)
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: