Tanjungbalai (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Raden Budi Winarso, meninjau vihara, klenteng dan rumah Yayasan Sosial Kemalangan yang dirusak massa saat terjadi kerusuhan di Kota Tanjungbalai.
"Semua masih dalam penyelidikan. Kita belum mendapat data
konkret mengenai pemicu atau oknum yang memprovokasi terjadinya
pembakaran dan perusakan," ujarnya di Tanjungbalai, Sabtu.
Menurut dia, jika terungkap dan terbukti melakukan ada yang provokasi, maka siapapun akan mendapat konsekwensi hukum sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku.
"Sabar ya, kami pasti mendalami dan mengusut kasus ini hingga tuntas," ujarnya di sela-sela meninjau tempat kejadian perkara (TKP) kerusuhan massa.
Pada Sabtu dinihari sejumlah massa membakar vihara dan kelenteng, yakni Vihara Tri Ratna, Vihara Avalokitesvera, Klenteng Dewi Ratna, Klenteng Dewi Samudera, Klenteng Tio Hai Bio di Jalan Asahan dan Klenteng Lyoung Jalan Sudirman.
Kelompok massa juga merusak Vihara Vimalakirty, Klenteng Hien Tien Siong, Klenteng Macho, Klenteng Lin Kioe Ing Tong Jalan A, Yani dan Klenteng Huat Cu Keng Jalan Juanda.
Massa juga merusak gedung Yayasan Sosial Kemalangan dan Yayasan Putra Esa. Selain itu, enam kendaraan dibakar dan dirusak, termasuk tiga sepeda motor dan satu becak motor (betor).
Kepolisian Resor (Polres) Tanjungbalai mengamankan M dan tujuh remaja diduga terlibat penjarahan saat aksi perusakan berlangsung. Ketujuh remaja yang diamankan berikut barang bukti, diantaranya pelat mobil, tabung gas elpiji, tape, yakni FR (15), HK (18), AA (18), MAR (16), MRM (17), AJ (21) dan MIL (10).
Kapolda Sumut tinjau vihara dan klenteng Tanjungbalai
30 Juli 2016 17:12 WIB
Inspektur Jenderal Polisi Raden Budi Winarso. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pewarta: Yan Aswika
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: