Johannesburg (ANTARA News) - Jumlah wisatawan China yang mengunjungi Afrika Selatan pada Mei 2016 meningkat 50 persen dibandingkan periode sama pada 2015 setelah pemerintah Afsel melonggarkan aturan visa melalui agen perjalanan, menurut data yang didapat oleh Xinhua, Jumat.
Sementara itu, jumlah wisatawan dari India meningkat 37 persen, kata Departemen Pariwisata Afrika Selatan.
Peningkatan terjadi setelah pemerintah Afrika Selatan mempermudah aturan menyangkut permohonan visa sejak awal tahun ini. Sebelumnya, aturan yang lebih ketat mengharuskan para wisatawan menyampaikan permohonan secara langsung oleh mereka sendiri.
"Pasar tersebut (di China dan India) akan cukup cepat berkembang, dan menurut saya akan terus berkembang," kata Von Aulock dari Departemen Pariwisata.
Namun, industri pariwisata Afsel masih khawatir soal peraturan yang mengharuskan akte kelahiran lengkap disertakan pada permohonan bagi anak-anak yang akan berkunjung ke negara itu.
Ketetapan menyangkut akte kelahiran lengkap tersebut masih cukup membingungkan hingga cenderung menyurutkan niat sebagian keluarga untuk berkunjung ke Afrika Selatan, kata Mmatsatsi Ramawela, pemimpin Badan Bisnis Pariwisata Afsel.
Acara-acara seperti Konferensi Internasional ke-21 tentang AIDS di Durban pada awal bulan ini telah membantu peningkatan jumlah pengunjung. Selain itu, ketakutan menyangkut serangan teroris di Eropa juga membuat para wisatawan mengalihkan tujuan mereka ke negara di belahan bumi bagian selatan, kata Ramawela.
Para wisatawan kembali mendatangi taman-taman bermain, pantai dan perkebunan anggur Afrika Selatan karena harga sewa kamar yang lebih murah serta peraturan visa yang lebih mudah.
Jumlah wisatawan ke Afsel dari luar kontinen itu telah meningkat 19 persen dalam lima bulan pertama tahun ini, kata Departemen Pariwisata.
Gelegar sektor pariwisata Afrika Selatan saat ini membawa optimisme bagi negara yang tingkat penganggurannya bertahan di angka 27 persen itu.
Makin banyak wisatawan China pilih kunjungi Afrika Selatan
30 Juli 2016 01:59 WIB
Afrika Selatan (ANTARA News/Heppy)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: