Batam (ANTARA News) - Pesawat Garuda Indonesia GA-170 dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta tujuan Pekanbaru Riau terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam akibat cuaca buruk di bandara tujuan.
"Iya, pesawat itu mendarat di Batam pukul 08.35 WIB dan terbang menuju Pekanbaru pukul 09.20 WIB setelah cuaca bandara tujuan membaik," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Jumat.
Pesawat Boeing 737-800NG tersebut, kata dia, mengangkut sebanyak 121 orang. Pesawat sempat berputar-putar diatas Pekanbaru untuk mencoba mendarat namun akhirnya pilot memilih mendaratkan pesawat di Hang Nadim.
"Selama di Batam penumpang tetap di dalam pesawat. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya mendapat konfirmasi bahwa cuaca bandara tujuan membaik sehingga pesawat bisa diterbangkan," kata dia.
Suwarso mengatakan, hingga saat ini hanya ada satu pesawat Garuda Indonesia tersebut yang dialihkan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
"Hingga saat ini hanya satu penerbangan itu saja dialihkan ke Batam. Penerbangan Batam-Pekanbaru dan sebaliknya juga masih sesuai jadwal," kata Suwarso.
Meskipun cuaca di sekitar Hang Nadim Batam pada Jumat pagi sempat diselimuti awan tebal, namun masih memungkinkan bagi pesawat mendarat dengan baik.
"Pagi sempat mendung pekat dan gelap. Namun hujan tidak jadi turun dan kini cuaca dan jarak pandang kembali normal seperti biasa," kata dia.
Bandara Internasional Hang Nadim yang memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer dan dilengkapi perangkat canggih untuk pendaratan membuat bandara tersebut menjadi pilihan pengalihan penerbangan jika bandara sekitar mengalami cuaca buruk.
Beberapa kali pesawat berbadan lebar tujuan Singapura juga dialihkan ke Batam saat Bandara Internasional Changi tidak memungkinkan untuk pendartan.
Pesawat tujuan Pekanbaru dialihkan ke Batam
29 Juli 2016 11:16 WIB
Petugas ground handling menyiapkan keberangkatan pesawat komersial di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Senin (6/10/2015). (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Pewarta: Larno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: