WNI di Australia Turut Kehilangan Chrisye
30 Maret 2007 23:44 WIB
Canberra (ANTARA News) - Wafatnya penyanyi legendaris, Chrismansyah Rahadi yang populer dengan panggilan Chrisye Jumat pagi di Jakarta juga menyentak warga Indonesia di Canberra, Australia.
"Saya jelas sedih mengetahui kabar meninggalnya Chrisye. Kita semua sangat kehilangan penyanyi legendaris ini," kata Dianing Muchtar, istri seorang diplomat muda RI di Canberra.
Dia dan anggota keluarganya di Tanah Air mengaku sangat menyenangi lagu-lagu Chrisye. "Salah satu lagu beliau yang sangat saya suka adalah `Anak Sekolah`. Bagi saya, belum ada penyanyi Tanah Air yang bisa menyamai kehebatannya," kata Dianing.
Sependapat dengan Dianing, warga Indonesia lainnya, Anastasya Awal, juga mengaku kaget dengan kabar meninggalnya penyanyi yang telah mengeluarkan sekitar 28 album rekaman itu.
"Walaupun Chrisye sudah lama menderita sakit namun belakangan ini saya tahu beliau mulai sembuh dan baik-baik saja. Sejak saya kecil, saya sudah sering mendengar lagu-lagunya," katanya.
Bagi Anastasya, selain suaranya yang merdu dan khas, makna di balik lirik-lirik lagu Chrisye cukup dalam dan mengena di hati pencintanya.
Chrisye juga merupakan sosok penyanyi legendaris yang dapat dijadikan contoh oleh generasi muda belantika musik Indonesia karena semangat juangnya yang tinggi dan pengalaman hidupnya yang sangat bewarna, katanya.
Penyanyi legendaris itu meninggal di usia 57 tahun akibat sakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak lama.
Manager pribadi Chrisye, Emil, menjelaskan Chrisye menghembuskan nafas terakhir sekitar Pukul 04.00 WIB di rumah kediaman Jalan Asem II Nomor 80 Cipete Jakarta Selatan di tengah semua anggota keluarganya yang berkumpul untuk merelakan kepergian suami dan ayah dari empat anak itu.
Jenasah Chrisye dikebumikan di Pemakaman Umum Jeruk Purut Jakarta Selatan setelah ibadah Shalat Jumat. (*)
(Foto: Chrisye bersama istri, Yanti Noor)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: