RS Cikini belum terima informasi jenazah terpidana mati
29 Juli 2016 09:28 WIB
Mobil ambulans yang membawa jenazah terpidana mati, meninggalkan dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Jumat (29/7/2016). Kejaksaan Agung telah melakukan eksekusi mati terhadap 4 terpidana mati kasus narkoba pada Jumat (29/7/2016) pukul 00.45 WIB. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Jakarta (ANTARA News) - Pihak Rumah Duka RS PGI Cikini menyatakan belum menerima kabar apapun mengenai kedatangan jenazah terpidana mati yang sebelumnya dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7) dini hari.
"Kalau ada pasti saya diberi tahu," ujar pengurus Rumah Duka RS PGI Cikini, Caram kepada Antara di kantornya, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan saat ini sampai pukul 08.00 WIB hanya ada dua jenazah yang disemayamkan di rumah duka dan itu adalah bagian dari operasional reguler.
Namun, Caram melanjutkan tidak menutup kemungkinan kedatangan jenazah nantinya langsung diinformasikan ke pimpinan rumah sakit dan masuk dadakan.
"Akan tetapi saat ini masih belum ada konfirmasi," kata dia.
Berdasarkan informasi, jenazah yang rencananya akan disemayamkan di RS PGI Cikini adalah Michael Titus Igweh asal Nigeria.
Dia adalah salah satu dari empat terpidana mati yang dieksekusi hari Jumat (29/7) dini hari bersama Freddy Budiman (WNI), Seck Osmane (Senegal) dan Humprey Eijeke (Nigeria).
Setelah dihukum mati, jenazah Freddy akan dibawa ke Surabaya dan Humprey akan dikremasi di Banyumas, Jawa Tengah.
Sementara Seck Osmane dan Michael Titus akan dikembalikan ke negara masing-masing setelah disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta, di mana Seck rencananya disemayamkan di RS Carolus.
Jenazah para terpidana mati itu dibawa oleh empat ambulans yang meninggalkan Nusakambangan pada pukul 04.30 WIB.
Sementara itu, pantauan Antara sampai sekitar pukul 08.00 WIB, situasi terkini di rumah duka RS Cikini masih relatif sepi. Dari enam ruangan persemayaman, hanya dua yang terlihat berisi oleh jenazah.
Beberapa awak media terlihat berjaga di sekitar lokasi yang steril dari aparat keamanan.
"Kalau ada pasti saya diberi tahu," ujar pengurus Rumah Duka RS PGI Cikini, Caram kepada Antara di kantornya, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan saat ini sampai pukul 08.00 WIB hanya ada dua jenazah yang disemayamkan di rumah duka dan itu adalah bagian dari operasional reguler.
Namun, Caram melanjutkan tidak menutup kemungkinan kedatangan jenazah nantinya langsung diinformasikan ke pimpinan rumah sakit dan masuk dadakan.
"Akan tetapi saat ini masih belum ada konfirmasi," kata dia.
Berdasarkan informasi, jenazah yang rencananya akan disemayamkan di RS PGI Cikini adalah Michael Titus Igweh asal Nigeria.
Dia adalah salah satu dari empat terpidana mati yang dieksekusi hari Jumat (29/7) dini hari bersama Freddy Budiman (WNI), Seck Osmane (Senegal) dan Humprey Eijeke (Nigeria).
Setelah dihukum mati, jenazah Freddy akan dibawa ke Surabaya dan Humprey akan dikremasi di Banyumas, Jawa Tengah.
Sementara Seck Osmane dan Michael Titus akan dikembalikan ke negara masing-masing setelah disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta, di mana Seck rencananya disemayamkan di RS Carolus.
Jenazah para terpidana mati itu dibawa oleh empat ambulans yang meninggalkan Nusakambangan pada pukul 04.30 WIB.
Sementara itu, pantauan Antara sampai sekitar pukul 08.00 WIB, situasi terkini di rumah duka RS Cikini masih relatif sepi. Dari enam ruangan persemayaman, hanya dua yang terlihat berisi oleh jenazah.
Beberapa awak media terlihat berjaga di sekitar lokasi yang steril dari aparat keamanan.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: