Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Kamis (28/7) menawarkan amnesti kepada pemberontak bersenjata yang memerangi pasukannya jika mereka menyerah menurut warta kantor berita pemerintah SANA.

"Semua orang yang membawa senjata... dan diburu peradilan...dikecualikan dari hukuman penuh jika mereka menyerahkan diri dan meletakkan senjata mereka," kata SANA, mengutip dekret presiden mengenai tawaran pembebasan hukuman tiga bulan.

Menurut dekret itu, penangguhan hukuman juga berlaku bagi setiap pemberontak yang membebaskan seorang sandera.

Tawaran itu disampaikan saat daerah kekuasaan oposisi di Kota Aleppo dikepung pasukan pro-pemerintah, memicu kekhawatiran terhadap lebih dari 200.000 orang yang terperangkap di sana.

Assad sudah mengeluarkan beberapa amnesti dalam beberapa tahun terakhir, termasuk satu grasi pada Juli 2015 bagi mereka yang menghindar atau membelot dari militer.

Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan pekan ini bahwa dia berharap pembicaraan damai yang ditujukan untuk mengakhiri konflik brutal lima tahun lebih itu bisa berlanjut pada akhir Agustus.

Lebih dari 280.000 orang tewas sejak perang meletus di Suriah pada Maret 2011, demikian menurut warta kantor berita AFP.(mr)