Presiden Jokowi ingatkan menteri tidak boleh punya visi misi sendiri
27 Juli 2016 16:28 WIB
Presiden Joko Widodo (ketujuh kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (ketujuh kanan) berfoto bersama dengan keduabelas menteri Kabinet Kerja hasil perombakan jilid II usai diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh menteri, terutama yang baru dilantik, untuk tidak memiliki visi misi.
"Mungkin yang (menteri) baru, perlu saya sampaikan bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Semua kementerian/lembaga harus satu garis lurus dengan visi misi tadi," kata Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Jokowi juga mengingatkan bahwa seluruh kebijakan yang diambil, terutama yang berdampak luas terhadap rakyat harus dibicarakan melalui rapat kabinet, baik rapat paripurna maupun rapat terbatas.
Jokowi juga mengingatkan bahwa kebijakan yang telah diambil dalam rapat-rapat kabinet harus didukung sepenunhnya oleh seluruh anggota Kabinet Kerja.
"Keputusan yang telah diambil rapat kabinet maka semuanya harus satu suara dan konsisten mengambil keputusan tersebut, semuanya bersatu memberikan dukungan secara penuh," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden kembali mengingatkan para menterinya untuk fokus pada permasalahan yang besar, yakni berkaitan dengan pangan, pengurangan kesenjangan yakni kesenjangan antara kaya-miskin maupun pembangunan antarwilayah.
"Ini masalah penting yang harus kita selesaikan, kemiskinan dan pengangguran adalah hal yang harus cepat diatasi," kata Presiden di depan semua pembantunya di Kabinet Kerja.
Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini tidak ringan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi global.
Untuk itu, Presiden mendorong para pembantunya untuk fokus beberapa visi misi pemerintah harus bisa diwujudkan, terutama masalah infrastruktur.
"Mungkin yang (menteri) baru, perlu saya sampaikan bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Semua kementerian/lembaga harus satu garis lurus dengan visi misi tadi," kata Presiden Jokowi saat memimpin Rapat Paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Jokowi juga mengingatkan bahwa seluruh kebijakan yang diambil, terutama yang berdampak luas terhadap rakyat harus dibicarakan melalui rapat kabinet, baik rapat paripurna maupun rapat terbatas.
Jokowi juga mengingatkan bahwa kebijakan yang telah diambil dalam rapat-rapat kabinet harus didukung sepenunhnya oleh seluruh anggota Kabinet Kerja.
"Keputusan yang telah diambil rapat kabinet maka semuanya harus satu suara dan konsisten mengambil keputusan tersebut, semuanya bersatu memberikan dukungan secara penuh," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Presiden kembali mengingatkan para menterinya untuk fokus pada permasalahan yang besar, yakni berkaitan dengan pangan, pengurangan kesenjangan yakni kesenjangan antara kaya-miskin maupun pembangunan antarwilayah.
"Ini masalah penting yang harus kita selesaikan, kemiskinan dan pengangguran adalah hal yang harus cepat diatasi," kata Presiden di depan semua pembantunya di Kabinet Kerja.
Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi saat ini tidak ringan, terutama yang berkaitan dengan ekonomi global.
Untuk itu, Presiden mendorong para pembantunya untuk fokus beberapa visi misi pemerintah harus bisa diwujudkan, terutama masalah infrastruktur.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: