Jakarta (ANTARA News) — Mantan agen CIA, Jason Bourne (Matt Damon), mulai mendapatkan kembali ingatanya. Namun tak semua. Dia harus mencari kepingan-kepingan memori lain untuk tahu secara utuh soal siapa dirinya, apa yang ia alami dan siapa yang bertanggung jawab atas semua peristiwa dalam 12 tahun terakhir dalam hidupnya.

Terbangun dari tidur, Bourne mendapati dirinya berada di atas sebuah mobil, menuju Tsamantas, Perbatasan Yunani, Athena. Di sana seorang petarung bertubuh gempal menantinya.

Di saat yang sama, rekan Bourne, Nicky Parsons (Julia Stiles) mencoba meretas sistem siber CIA, demi mendapatkan informasi soal jati diri Bourne. Tak disangka, ia justru menemukan sesuatu yang mengejutkannya.

Mengetahui sistemnya sedang diretas, pusat siber CIA di bawah pimpinan Heather Lee (Alicia Vikander) berusaha melacak keberadaan sang hacker dan menemukan Parsons sebagai pelakunya.

CIA memutuskan memburu Parsons melalui bantuan seorang Asset (Vincent Cassel), yang saat itu harus melakukan misi di Roma, dengan harapan dapat membunuh Bourne.

Parsons yang tahu keberadaan Bourne berusaha berencana menemui rekannya itu di alun-alun, Sytagma Square, Athena—lokasi di mana terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran yang berujung ricuh. Sayang, rencana Parsons diketahui CIA. Mereka mengirim agen termasuk asset ke lokasi itu untuk memburu Parsons dan Bourne, hidup atau mati.

Sesampainya di lokasi, kerusuhan tengah terjadi. Asset yang telah diperintahkan Direktur CIA, Robert Dewey (Tommy Lee Jones) membunuh Bourne, bersiaga.

Perburuan Jason Bourne tak semudah dan sesederhana itu. Di tengah upaya menghabisi Bourne, Parsons harus meregang nyawa.
Sebelumnya, dia sempat memberi "kado" pada Bourne. Kado yang membawa Bourne ke Berlin, London, hingga Las Vegas.

Lee yang akhirnya terlibat dalam misi menghabisi Bourne, ternyata memiliki rencana berbeda untuk Bourne. "Bourne kembali ke CIA atau mati dibunuh CIA".

Takdir mana yang akan dijalani Bourne? Akankah ingatannya kembali dan menemukan apa yang dicari dan diinginkannya, membunuh Dewey dan petinggi CIA? Apakah ia berhasil melakukannya?

Selain tokoh Lee, film kelima Jason Bourne itu juga memunculkan karakter seorang pengusaha muda yang cerdas, Aaron Kallor (Riz Ahmed), yang ternyata punya hubungan gelap dengan CIA.

Suguhan aksi a la Bourne
Sama seperti dalam film Bourne sebelumnya, selama sekitar dua jam, penonton akan disuguhkan adegan-agedan perkelahian yang tak jarang membuat rambut di sekujur badan bergidik, ngeri atau nyaris terkesan.

Belum lagi aksi kejar mengejar antara Bourne dan para agen CIA yang diwarnai aksi hantam menghantam puluhan mobil di jalan raya. Seperti misalnya saat Asset mengendarai kendaraan berat milik SWAT di jalanan padat kota Vegas, harus menerjang lampu merah, menjungkirbalikkan puluhan mobil didepannya bahkan menghancurkan sebuah kasino.

Tak banyak percakapan terjadi sepanjang penayangan film. Matt Damon digambarkan sebagai pria yang jarang berbicara. Seperti dilansir The Guardian, dia hanya berbicara 25 baris kalimat. Jadi, selama hampir dua jam penayangan, hanya ada perbincangan setiap lima menit.

"Saya pikir hal yang menjadi ciri film Bourne adalah potongan-potongan adegan perkelahian. Namun, yang dahsyat di sini adalah emosionalitas karakternya," kata Paul Greengrass, sang sutradara.

Selain itu, beberapa kali adegan perkelahian harus dilakukan di tempat ramai, bersesakan dengan ratusan orang di sana. Bahkan, di lokasi yang sebenarnya tak aman dikunjungi untuk alasan apapun.

Teknik bertarung Damon sejak The Bourne Identity (2002) nampak semakin memukau. Awalnya, aktor berusia 45 tahun itu mengaku harus berlatih fisik selama enam bulan demi karakter Bourne. Saat itu usianya baru 29 tahun. Namun hingga kini, ia justru masih melakukannya.

FIlm kelima ini seakan kelanjutan dari film Bourne sebelum-sebelumnya. Bourne melanjutkan penyelidikan masa lalunya dan semua hal mengerikan yang pernah dialaminya.

Dalam The Bourne Identity (2002), Bourne yang kehilangan ingatan ditemukan nelayan dalam kondisi terapung. Dalam kondisi tertembak di bagian tubuhnya, Bourne menemukan proyektor laser kecil yang tertanam di tubuhnya. Dengan alat itu, dia kemudian mencoba mencari jati dirinya.

Pencarian jati diri Bourne berlanjut di The Bourne Supremacy (2004). Setelah berhasil lepas dari gangguan ingatannya, ia berusaha memulai kehidupan baru bersama Marie, kekasihnya. Namun, di tengah perjalanan dia harus kembali mengalami apa yang dialaminya di masa lalu.

Perjalanan bersama Marie tak berlangsung lama, dalam The Bourne Ultimatum (2007), di tengah upaya mencari jati diri, Bourne harus kehilangan kekasihnya. Dia juga masih berusaha lolos dari jeratan rencana pembunuhan dirinya.

Aksi Damon tak terlihat dalam The Bourne Legacy (2012). Di sini, sang sutradara lebih mengedepankan tokoh Aaron Cross, mantan agen CIA yang berusaha meloloskan diri dari petinggi CIA. Cross merupakan salah satu dari enam agen yang ingin disingkirkan.

Sekembalinya Bourne, banyak hal yang berubah. Kondisi sosial politik, seperti korupsi, kerusuhan namun tetap mengangkat isu privasi publik, menjadi bagian dari film Bourne terbaru, "hanya" Jason Bourne.

Amnesia yang dialaminya masih menjadi pusat cerita. Mantan agen CIA itu masih berusaha mencari jawaban bagaimana lembaga tempat ia mengabdi itu memanipulasinya.

Rindu dengan aksi Bourne ?