Jakarta (ANTARA News) - Selaku pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ade Komaruddin atau Akom, mengaku paling sulit jika harus memberi teguran pada tokoh-tokoh tertentu.


"Yang paling suka pahit itu kalau rekomendasinya saya harus "menggodok" orang atau tokoh. Misalnya saya harus menulis surat pada Presiden, merekomendasikan seorang menteri untuk diberikan teguran," kata Akom di sela pertemuan dengan Ketua Ombudsman RI (OKI) dan rombongan di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.




Padahal, lanjut dia, rekomendasi yang harus dijalankannya merupakan hasil keputusan dari alat kelengkapan dewan (AKD).




"Itu hasil keputusan alat kelengkapan," tutur dia. Akom tergelitik dengan curahan hati para menteri yang mengaku kesulitan saat berhadapan dengan para anggota dewan.



Menurut dia, sebagai menteri selayaknya paham soal politik.




"Ada beberapa menteri (mengaku) kesusahan menghadapi anggota dewan. Itu karena mereka tidak tahu politik. Dia harus mengerti politik. Tidak boleh buta politik. Dia lupa sudah menjabat jabatan politik," kata politisi partai Golkar itu.