Denpasar (ANTARA News) - Guru Besar Universitas Nagasaki Jepang Prof Dr Takashi Hayase menilai, Pulau Bali kini mulai dikenal masyarakat internasional dalam memproduksi puluhan jenis produk obat herbal berkat rintisan PT Karya Pak Oles.
"Dengan demikian perkembangan obat-obatan herbal di Pulau Dewata dan daerah lainnya di Indonesia semakin berkembang pesat," kata Takashi Hayase di Denpasar, Selasa.
Ia berada di Denpasar bersama enam mahasiswanya untuk melihat dari dekat usaha ramuan PT Karya Pak Oles yang dirintis oleh Gede Ngurah Wididana di Jalan Tukad Balian Renon, Denpasar serta sempat menghadiri pertemuan internasional yang membahas berbagai perkembangan dan hambatan penerapan teknologi organik "Effective Migroorgisme-EM" di Sanur.
Di Jepang sendiri juga ada industri herbal, namun tidak semaju dan sebagus di Indonesia, terutama di Bali. Para pemilik industri herbal di negeri Mahahari Terbit itu hanya mempertahankan apa yang sudah ada selama ini tanpa memberikan sentuhan inovasi.
Kondisi demikian berpengaruh terhadap kurang berkembangnya produk-produk herbal baru. Sementara di Bali dan Indonesia umumnya terus melakukan penelitian terhadap tanaman-tanaman yang berkhasiat obat sehingga terus bermunculan produk-produk herbal yang berkualitas bagi kesehatan umat manusia.
"Jadi kami bisa melihat berbagai produk herbal, hasil inovasi seperti yang disaksikan di Pabrik Pak Oles, sementara di Jepang tidak begitu pesat," katanya.
Usaha obat-obatan herbal di Bali dan daerah lainnya di Indonesuia yang cukup berkembang berkat memiliki SDM yang berkualitas terkait tanaman obat-obatan. Mereka bisa bekerja di industri-industri herbal seperti usaha PT Karya Pak Oles, sehingga masyarakat menjadi sehat sekaligus mendapat penghasilan dengan memproduksi tanaman obat-obatnya secara berkesinambungan.
Takashi Hayase menambahkan, menyangkut riset yang dilakukan kalangan kampus di Jepang, banyak mahasiswa dan dosen yang mempelajari, namun tidak secara mendalam dan rinci. Ada fenomena bahwa masyarakat lebih bahagia mempertahankan produk herbal yang sudah ada sejak lama. Dulu, di Jepang banyak dibangun industri obat-obatan tradisional hingga sekarang tetap jalan di tempat atau belum menggeliat mengikuti trend perkembangan zaman.
Padahal, sekarang masyarakat internasional sudah balik ke masa lalu, dengan lebih menyukai produk-produk yang alami, sehingga mengikuti trend yang lebih alami dengan menggunakan tanaman sebagai obat-obatan herbal, ujar
Takashi Hayase.
Prof Ttakashi: Bali produksi produk obat herbal
26 Juli 2016 18:32 WIB
ilustrasi: Astragalus propinquus atau yang dikenal dengan Astragalus membranaceus (wikipedia.org)
Pewarta: IK Sutika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: