Jakarta, 27 Juli 2016 (Antara) -- Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menandatangani nota kesepahaman kesepakatan kemitraan strategis dengan perusahaan media monitoring Digivla untuk menjawab kebutuhan akan layanan media monitoring yang kredibel dan komprehensif di Indonesia. Selanjutnya, kerjasama ini akan disebut sebagai Antara Insight.
"Kerjasama ini diharapkan dapat menjawab tingginya kebutuhan pasar akan layanan media monitoring. Dan dengan jaringan dan reputasi yang dimiliki Antara, diharapkan dapat mendorong seluruh kementerian, BUMN, lembaga pemerintah, dan swasta untuk menggunakan layanan media monitoring Antara Insight," ujar Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis, dan TI Perum LKBN Antara, Hempi N. Prajudi, usai penandatangan nota kesepahaman LKBN Antara-Digivla di Jakarta, Selasa (26/7).
Meskipun sudah ada beberapa pemain di sektor layanan media monitoring di Indonesia, Hempi optimistis, dengan dipadukannya keunggulan dari kedua instansi, Antara Insight akan menjadi game-changer dan pesaing terkuat di pasar media monitoring.
"Peluang bisnis di pasar media monitoring di Indonesia sangat lah besar. Meskipun sudah cukup banyak pemain di dalamnya, dengan keunggulan Antara dari sisi jaringan dan Digivla dari sisi teknologi, saya yakin kalau Antara Insight akan menghadirkan spektrum yang sepenuhnya baru di dalam pasar media monitoring di Indonesia," jelasnya.
"Kerjasama ini sejalan dengan kebijakan Kementerian BUMN yang mendorong perusahaan-perusahaan BUMN berinovasi dan bersinergi," ujar Kepala Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Mahmud Husein, yang turut hadir di seremoni penandatanganan MoU Antara Insight.
Mahmud melanjutkan kalau sinergi perusahaan BUMN terbuka untuk semua sektor, tak hanya dengan sesama perusahaan BUMN saja. "Kemitraan strategis seperti ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan produktivas serta mengembangkan potensi yang dimiliki perusahaan-perusahaan BUMN," ujar Mahmud.
Presiden Direktur Digivla, Reza A. Maulana, menyatakan sangat optimistis dengan potensi dari kemitraan ini. "Pasar layanan media monitoring, analisis, dan insight masih terbuka lebar, khususnya untuk pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD,” katanya.
Reza menambahkan, LKBN Antara selaku kantor berita nasional memiliki jaringan yang luas baik di pusat maupun daerah. "Ini merupakan kesempatan Digivla untuk melakukan pengembangan inovasi, teknologi, dan menjadi mitra strategis,” ujarnya.
Tentang Perum LKBN Antara
Didirikan pada 13 Desember 1937 oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar, dan Pandoe Kartawiguna, Antara merupakan kantor berita nasional Indonesia. Dengan 32 biro di seluruh Indonesia dan sejumlah kantor representatif dan jurnalis yang tersebar di seluruh dunia, Antara kini dipercaya menjadi president Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA).
Tentang Digivla
Digivla adalah penyedia layanan media monitoring terintegrasi yang didukung oleh teknologi media monitoring digital termutakhir di industri yang mencakup lebih dari 200 media cetak dan elektronik, baik yang berskala nasional maupun lokal. Selain itu, Digivla juga didukung oleh tim konsultan komunikasi dari perusahaan afiliasi Digivla, PT. Royston Advisory Indonesia, untuk menerjemahkan data menjadi informasi yang berguna dan kemudian mengkonversikannya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Di Digivla, kami percaya kalau kekuatan utama dari sebuah wawasan terletak pada kualitas dari tim yang berada di belakang layar.
Sasar pasar media monitoring, Perum LKBN Antara gandeng Digivla bentuk Antara Insight
26 Juli 2016 17:37 WIB
Kerja Sama Perum LKBN Antara dan Digivla Sasar Pasar Media Monitoring (Antara)
Pewarta: prwire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016
Tags: