Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan dapat mengakuisisi satu blok migas pada tahun 2016 dari sejumlah ladang minyak dan gas di beberapa negara yang dibidik BUMN tersebut.

Selain di kawasan Timur Tengah, perseroan mengincar blok migas di Afrika dan Rusia.

"Tetapi kemungkinan yang bisa closed hanya satu," kata Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam di Jakarta, Senin.

Menurut Syamsu, sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi Pertamina untuk merealisasikan rencana ekspansinya ke luar negeri. Hanya memang prosesnya tidak bisa dilakukan selalu cepat.

"Solusinya, terus melakukan evaluasi dan mencari informasi lebih cepat," kata dia.

Pertamina memperkirakan kebutuhan dana untuk ekspansi melalui langkah akuisisi mencapai 16 miliar dolar AS hingga 2025.

Di luar negeri, Pertamina tercatat beroperasi di tiga negara, yakni Aljazair, Irak dan Malaysia. Di Aljazair, Pertamina tercatat menjadi operator di blok Menzel Lejment North. Selain itu, Pertamina memiliki hak partisipasi di dua blok lainnya, yakni El Merk dan Ourhoud.

Untuk di Irak, Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar 10 persen di Blok West Qurna 1. Sementara di Malaysia, Pertamina memiliki hak partisipasi 18-25,5 persen di Blok SK-309, SK-311, SK-314A, P, K dan Blok H.

"Kontribusi terbesar dari luar negeri berasal dari Irak dan Aljazair," kata Syamsu.

Dari Aljazair tambahan minyak diharapkan setelah melakukan penambahan fasilitas produksi, dan Irak yang sukses melakukan "water injection", serta potensi dari aktivitas merger dan akuisisi.

"Jika berjalan lancar, kemungkinan produksi akan lebih tinggi lagi," tambah Syamsu.

Sementara pada pekan ini, Pertamina akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan National Iran Oil Company (NIOC) agar dapat mengakses data blok migas di Iran sekaligus memuluskan rencana akuisisi terhadap blok migas di negara itu.

Akses data itu dilakukan terhadap dua blok yang akan dievaluasi. Dari data sekunder yang dimiliki Pertamina, dua blok ini memiliki cadangan minyak sekitar tiga miliar barel.

Hingga Juni 2016, produksi minyak Pertamina mencapai 305 ribu bph. Level produksi tersebut naik 11,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 274 ribu bph. Produksi gas pada periode tersebut juga naik 15,8 persen menjadi 1.938 MMSCFD, dibanding semester I 2015 sebesar 1.710 MMSCFD.

Pertamina tahun ini memproyeksikan produksi migas akan mencapai 656 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), naik 8,1 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2015 sebesar 606,7 ribu BOEPD.