Lebak (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten, mengharamkan "game" Pokemon Go, dan meminta MUI Pusat melakukan hal yang sama.
Fatwa haram itu berdasarkan kauliyah ulama bahwa setiap permainan yang tidak ada manfaatnya, hukumnya haram, kata Sekretaris Umum MUI Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori di Lebak, Minggu.
"Kami meminta MUI pusat segera melakukan kajian juga mengeluarkan fatwa terkait dengan Pokemon Go," katanya.
Pokemon Go kini sedang digandrungi berbagai kalangan di dunia, dan di Indonesia direaksi masyarakat dan pejabat dengan pro dan kontra, sementara pemerintah belum memandang perlu melarang permainan tersebut.
Berbagai instansi pemerintah dan Polri melarang "game" Pokemon Go dimainkan di tempat kerja, lingkungan kantor pemerintah dan objek vital nasional.
Bermain game virtual berbasis global positioning system (GPS) itu juga bisa membahayakan keselamatan berlalu lintas.
MUI Lebak menilai Pokemon Go tidak ada manfaatnya, dan bisa mengganggu pecandunya melupakan kewajiban shalat lima waktu, selain pekerjaan.
Menurut dia, ajaran Islam mengharamkan permainan yang memboroskan waktu, apalagi bisa membuat seseorang dalam bahaya.
Ajaran Islam mengajak perbuatan kebaikan untuk kemaslahatan umat dan rasionalitas dan bukan berpikir sempit dan sangat dangkal.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak bermain Pokemon Go, karena mudarat.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pembinaan Pers dan Penerbitan Humas dan Komusikasi Setda Lebak, Aep Dian mengatakan Pemkab Lebak melarang aparatur sipil negara bermain game Pokemon saat jam kerja karena dapat mengganggu kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Pelarangan itu mendukung pemerintah pusat.
"Kami melarang ASN bermain Pokemon Go karena bisa menganggu kerja juga pelayanan kepada masyarakat," katanya.
MUI Lebak haramkan Pokemon Go
24 Juli 2016 19:52 WIB
Ilustrasi Permainan VR Pokemon Go (pokemon.com)
Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: