Jakarta (ANTARA Newws) - Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Jordania menyepakati percepatan pembentukan Dewan Bisnis Yordania dan Indonesia guna mempermudah koordinasi dan kerja sama antara para pelaku bisnis dari kedua negara.

Kesepakatan itu dibahas pada pertemuan Duta Besar Indonesia untuk Jordania, Teguh Wardoyo, dengan Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi Jordania yang juga merangkap Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Suplai Yordania, Jawad A Al Anani. di Amman, demikian keterangan pers dari Kedutaan Besar Indonesia di Amman, yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada kesempatan itu, Wardoyo memaparkan perkembangan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jordania.

Pada 2015 volume perdagangan kedua negara sebesar 256 juta dolar AS, dengan surplus bagi Jordania sebesar 65,5 juta dolar Amerika Serikat.

Sedangkan pada 2014, volume perdagangan kedua negara 305 juta dolar AS.

Wardoyo dan Al Anani sepakat volume perdagangan kedua negara saat ini belum mencerminkan potensi yang sesungguhnya sehingga perlu terus ditingkatkan.

Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan saling kunjung bagi para pelaku usaha Indonesia dan Yordania guna mencari peluang-peluang baru dalam rangka meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Pameran Perdagangan Indonesia atau Trade Expo Indonesia (TEI) sebagai media promosi potensi ekonomi dan perdagangan Indonesia akan digelar di Jakarta pada 12-16 Oktober 2016.

Jordania juga potensial untuk digaet guna meningkatkan produksi pupuk di Indonesia. Salah satunya elah berdiri perusahaan patungan hasil kerja sama kedua negara, yaitu Jordan Phosphate Mines Company (JPMC) dengan PT Petrokimia Gresik.

Perusahaan patungan bernama PT Petro Jordan Abadi yang didirikan di Gresik, Jawa Timur tersebut diresmikan pada bulan Oktober 2014 oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Jordania, Hatem Halawani.