Jakarta (ANTARA News) - Menyikapi kebijakan yang mensyaratkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30 persen bagi produk ponsel 4G LTE mulai awal 2017 nanti, produsen smartphone Evercoss mengatakan itu sebagai tantangan sekaligus kesempatan.

"TKDN adalah campur tangan pemerintah untuk ikut serta mengurusi teknologi informatika dan juga mengurusi keikutsertaan industri nasional di dalam telematika. Tanpa keikutsertaan pemerintah seperti ini, maka kita hanya akan menjadi pasar," kata Business Development Director Evercoss, Ricky Tanudibrata, di Jakarta, Rabu.

"Ini adalah tantangan sekaligus kesempatan yang harus kita ambil, jadi dalam rangka 30 persen itu kami harus setengah mati tapi kami dengan senang hati melakukan itu," sambung dia.

Ricky juga mengatakan bahwa Evercoss bertekad untuk memenuhi TKDN, bahkan melebihinya. "Insha Allah pada waktunya kami akan masuk ke 30 persen itu dan bahkan harus lebih dari itu karena itu adalah kepentingan kita sebagai industri dan kepentingan kita sebagai bangsa," ujar dia.

Pada skema TKDN terbaru, vendor diberikan pilihan TKDN 100 persen hardware atau software. Vendor dapat memilih TKDN 100 persen hardware, boleh saja mengombinasinya dengan software, namun hanya sebesar 10 persen, demikian pula sebaliknya.

Evercoss sendiri yang saat ini telah memenuhi TKDN lebih dari 20 persen belum menentukan pilihan mana yang akan diambil.

"Secara infrastruktur kita juga enggak punya, kita cari yang memungkinkan, yang penting untuk indsutri kita kita harus ikut berperan harus ikut andil apa di hardwsae atau software," kata Ricky.

"Software punya kesempatan untuk berpartisipasi. Kami sendiri telah menggandeng developer lokal, menggandeng adik-adik SMK, bahkan kami sudah punya platform untuk menjual game, tidak hanya game tapi juga IoT, dan aplikasi-aplikasi lain," tambah dia.